Investor Blok Masela dan IDD Minggat dari RI, Ini Penjelasan Bos SKK Migas 
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tengah mencari investor pengganti untuk Blok Masela dan Indonesia Deepwater Development (IDD).

Sekadar diketahui, IDD yang semula dipegang oleh Chevron memutuskan untuk hengkang dari Indonesia. Sedangkan Blok Masela yakni Shell.

Kedua investor itu hengkang dari Indonesia akibat minimnya investasi di sektor hulu migas.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan, pihaknya belum mendapatkan mitra yang tepat untuk menggantikan kedua investor besar tersebut.

"Kita targetkan (tahun ini) sudah harus selesai mengenai partnership," ungkap Dwi kepada media, Senin, 18 Juli.

Dwi menambahkan, saat ini Inpex berencana untuk kembali mengajukan perubahan Plan of Development (PoD) dengan memasukan proyek Carbon Capture Utilization Storage (CCUS) di Blok Masela.

Sementara itu, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman menjelaskan, terdapat dua isu mengenai pengembangan proyek IDD saat ini.

Pertama yakni terkait kontrak IDD yang akan berakhir pada 2027 mendatang, kedua terkait pencarian operator pengganti Chevron.

Fatar menjelaskan, ada dua opsi untuk mitra pengganti Chevron yakni perusahaan mitra asal Italia, ENI atau bisa juga mitra dari luar.

"Info terakhir yang diterima ini (pembahasan) semakin intens, semakin dekat. Mudah-mudahan kita sampaikan settlement soal Abandonment Site Restoration (ASR), mudah-mudahan mereka bisa closed deal," ungkap Fatar.

Jika kesepakatan tak bisa dicapai, maka Chevron harus mencari mitra lainnya yang tertarik.

Dalam proses transisi pun, lanjut, Fatar, masih perlu dijelaskan terkait kewajiban-kewajiban pascatransisi.