Pegawai Swasta, PNS, Guru, Hingga Pelajar Punya Aset Rp358,53 Triliun di Pasar Saham Indonesia: Jumlah Investor Gen Z dan Milenial Semakin Banyak
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Jumlah investor saham di Indonesia, terus bertumbuh. Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlahnya telah mencapai lebih dari 4 juta per akhir semester I-2022.

Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo mengungkapkan, catatan itu naik 15,96 persen dari posisi akhir 2021 sebanyak 3,45 juta investor. Dari jumlah itu, sebagian besar atau mencapai 99,79 persen merupakan investor individu lokal.

"Pertumbuhan jumlah investor saham menjadi salah satu tanda pencapaian pasar modal Indonesia. Jumlah investor lokal yang terus meningkat secara signifikan, terutama di masa pandemi COVID-19, merupakan tanda bahwa masyarakat Indonesia semakin sadar pentingnya berinvestasi dan menjadikan pasar modal sebagai alternatif untuk berinvestasi," ucap Uriep dalam keterangannya, dikutip Selasa 12 Juli.

Dari data tersebut, beberapa catatan menariknya adalah investor di bawah usia 40 tahun atau gen z dan milenial, mendominasi total jumlah investor. Porsinya mencapai 81,64 persen dengan nilai aset Rp144,07 triliun.

Lebih rinci, sebanyak 60,45 persen dari jumlah investor berprofesi sebagai karyawan swasta, pegawai negeri, guru dan pelajar, dengan nilai aset mencapai Rp358,53 triliun.

Sementara dari data demografi memperlihatkan bahwa investor saham masih terkonsentrasi di pulau Jawa yaitu sebesar 69,59 persen, termasuk 13,97 persen investor yang berdomisili di DKI Jakarta dengan nilai aset yang mencapai Rp3.772,32 triliun.

Uriep menjelaskan, selain karena sinergi yang baik antara Self Regulatory Organization (SRO) dan para pelaku pasar modal, lebih dari 95 persen penambahan jumlah investor lokal dikarenakan adanya kemudahan pembukaan rekening secara online yang sangat membantu masyarakat untuk menjadi investor di pasar modal.

"Ditunjang dengan pengembangan infrastruktur seperti AKSES dan EASY, maka semakin memudahkan investor untuk melakukan aktivitas di pasar modal Indonesia," ungkap Uriep.