PALANGKA RAYA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyatakan pertumbuhan maupun perkembangan sektor pasar modal di daerah ini memiliki tren yang sangat positif.
Hal itu terlihat dari kinerja yang sangat baik ditunjukkan sektor pasar modal di Kalteng, dengan jumlah investor selalu meningkat dari tahun ke tahun.
"Untuk 2022 meningkat sebesar 42,2 persen dengan jumlah investor sebanyak 80.605, sedangkan jumlah transaksi yang terjadi sebesar Rp496,52 miliar atau tumbuh sebesar 15,11 persen," kata Kepala OJK Kalteng Otto Fitriandy dikutip dari Antara, Senin, 20 Februari.
Dia menjabarkan, wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat memiliki jumlah transaksi terbanyak dengan porsi 52 persen dari total transaksi yang terjadi, disusul Kota Palangka Raya 33 persen, dan Kabupaten Kotawaringin Timur 9 persen.
"Total aset saham di Kalimantan Tengah pada 2022 tercatat masih mendominasi, yaitu sebesar Rp1,27 triliun dengan porsi 61,73 persen dari total aset pasar modal di Kalimantan Tengah yang mencapai sebesar Rp2,06 triliun," ujarnya.
Otto menjelaskan, sektor pasar modal di Kalteng mengalami peningkatan khususnya pada 2022 tidak terlepas dari sinergi dan kolaborasi OJK, Kantor Perwakilan BEI Kalteng serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
"Sinergi dan kolaborasi ini termasuk dalam memberikan sosialisasi dan edukasi terkait pasar modal untuk masyarakat," ujar Otto.
Selain itu, pandemi COVID-19 turut berdampak pada kesadaran masyarakat terhadap pentingnya memiliki dana darurat dan berinvestasi di pasar modal, didukung dengan berkembangnya infrastruktur digital sehingga semakin memudahkan masyarakat berinvestasi.
Adapun pelaku pasar modal pada 2022 didominasi oleh investor dari kalangan generasi muda atau yang disebut gen Z dengan rentang usia 18-25 tahun, mencapai 43,20 persen dari total investor pasar modal di Kalteng.
BACA JUGA:
Selain itu, sebanyak 67,01 persen dari total investor di Kalimantan adalah pria. Pegawai swasta merupakan investor terbanyak di Kalteng yang memiliki porsi sebesar 33,97 persen.
Hanya saja yang menarik adalah pelajar memiliki porsi terbesar kedua, yaitu sebesar 27,23 persen dari total investor di Kalteng.
Kondisi ini menandakan tingkat inklusi keuangan pada kalangan pelajar sudah cukup baik terutama untuk sektor pasar modal.