JAKARTA - Perusahaan telekomunikasi PT Mora Telematika Indonesia Tbk atau Moratelindo akhirnya merealisasikan rencana untuk menjadi perusahaan publik. Pemenang tender Palapa Ring Barat dan Timur ini, akan melepas saham dengan mekanisme penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Seperti tertuang dalam dokumen penawaran di e-ipo.co.id, Senin 11 Juli, Moratelindo melepas 2,61 miliar saham atau 11 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga penawarannya mulai Rp368-Rp396.
Dari rencana itu, entitas bisnis Grup Sinar Mas milik konglomerat Eka Tjipta Widjaja melalui PT Smartfren Tbk ini berharap bisa mendapat dana maksimal Rp1,03 triliun.
Rencananya, perseroan akan memulai masa penawaran awal pada 12-18 Juli untuk mendapat izin efektif IPO pada 27 Juli. Kemudian dilanjutkan dengan masa penawaran umum pada 29 Juli-2 Agustus dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 4 Agustus.
Dalam aksi ini, perseroan telah menunjuk BNI Sekuritas dan Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi.
BACA JUGA:
Untuk memikat hati para investor, Moratelindo menggunakan laporan keuangan per 31 Maret 2022 untuk IPO. Pada periode ini, perseroan punya aset Rp14,41 triliun dengan ekuitas Rp4,74 trilun.
Sementara itu, pendapatan perseroan telah menccapai Rp1,03 triliun dan laba bersih Rp155,73 miliar.
Di sisi lain, atas dana yang diperoleh dari IPO, perseroan akan menggunakan sebagian besar atau 85 persen untuk kebutuhan investasi namun tidak terbatas pada ekspansi jaringan, termasuk backbone, lastmile, Capacity upgrades, infrastruktur pasif.
Sisanya, sekitar 15 persen akan digunakan untuk modal kerja dan kegiatan umum usaha perseroan (General Corporate Purposes).