Bagikan:

JAKARTA - Entitas usaha dari Smartfren, PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) atau Moratelindo membukukan pendapatan senilai Rp2,15 triliun pada semester I 2022. Raihan perusahaan grup Sinar Mas milik konglomerat Eka Tjipta Widjaja ini lebih besar 3,86 persen dari periode yang sama tahun lalu di Rp2,07 triliun.

Dalam laporan keuangan MORA, dikutip Senin 15 Agustus, perseroan membukukan penurunan beban langsung 5,8 persen menjadi Rp755,16 miliar di semester I 2022. Padahal, di periode yang sama tahun lalu, beban langsung perseroan berjumlah Rp802,28 miliar.

Alhasil, laba kotor MORA meningkat jadi Rp1,39 triliun di semester I 2022. Di mana, semester I 2021, laba kotornya mencapai Rp1,27 triliun.

Sedangkan, beban usaha di semester pertama tahun ini ialah Rp508,48 miliar sehingga laba usahanya menjadi Rp882,74 miliar. Pada semester I 2021, laba usaha perseroan senilai Rp813,27 miliar.

Adapun laba tahun berjalan perseroan di enam bulan pertama tahun ini sebanyak Rp400,46 miliar, meningkat dari periode sama 2021 sebesar Rp348,61 miliar.

Sementara itu, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp354 miliar di semester I 2022, meningkat 17,8 persen dibandingkan semester I 2021 Rp300,49 miliar.

Sebagaimana diketahui, Moratelindo baru saja menggelar pencatatan (listing) perdana saham pada Senin 8 Agustus pekan lalu.

Sebelumnya, perseroan melaksanakan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di harga Rp396 setiap saham.

Dari keseluruhan proses IPO, perseroan mengumpulkan total Rp1 triliun lebih dengan melepas saham ke masyarakat sebanyak 2.525.464.300 saham biasa atas nama yang merupakan saham baru yang dikeluarkan dari portepel perseroan atau sebanyak 10,68 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan dengan nilai nominal Rp100 setiap saham.