JAKARTA - Perusahaan telekomunikasi dari grup Sinar Mas milik mendiang konglomerat Eka Tjipta Widjaja, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) mencatat kenaikan jumlah pelanggan sebesar 22,4 persen pada kuartal I 2022. Jumlah pada periode tersebut telah mencapai 34,4 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 28,1 juta.
Dalam bahan paparan perseroan, dikutip Kamis 14 Juli, jumlah tersebut bahkan melonjak hampir tiga kali lipat bila dibandingkan tahun 2018. Di mana, pendapatan rata-rata per pelanggan (average revenue per user/ARPU) sebesar Rp25.000.
Adapun, Smartfren sudah memiliki 42.500 base transceiver station (BTS) pada kuartal I 2022 dengan jaringan melingkupi di 200 kota. Selain itu, jaringan telekomunikasi 100 persen 4G LTE-nya pun bisa diakses 24 jam.
Kenaikan jumlah pelanggan juga selaras dengan pendapatan perseroan yang meningkat 11,3 persen dari Rp2,4 triliun di kuartal I 2021 menjadi Rp2,6 triliun di kuartal I 2022.
Dari sisi pendapatan, perseroan dari tahun ke tahun berhasil meningkatkan performanya. Misalnya saja pada tahun 2018 pendapatan perseroan Rp5,4 triliun, lalu meningkat menjadi Rp6,9 triliun di 2019, Rp9,4 triliun di 2020, dan 2021 telah mencapai Rp10,4 triliun.
BACA JUGA:
Sejalan dengan itu, Smartfren juga berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp25 miliar pada kuartal I 2022 atau tumbuh 106 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang masih mengalami rugi sebesar Rp397 miliar. Pencapaian ini diraih setelah selama 14 tahun membangun dengan investasi sekitar 4,5 miliar-5 miliar dolar AS.
Padahal kinerja perseroan sempat merugi sejak 2018-2021. Pada 2018, perseroan mengalami kerugian sebesar Rp3,53 triliun, kemudian Rp2,19 triliun pada 2019, lalu Rp1,5 triliun pada 2020, dan pada 2021 rugi bersih sebesar Rp410 miliar.
Sedangkan dari sisi EBITDA, perseron juga mencatat pertumbuhan yang signifikan, yaitu sebesar 47 persen year on year (YoY). Di mana pada kuartal I 2021 EBITDA margin masih di angka 33,5 persen atau Rp800 miliar lalu meningkat menjadi 44,3 persen atau Rp1,1 triliun pada kuartal I 2022.