Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Dirjen Ketenagalistrikan menargetkan akan menyalurkan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) kepada 80 ribu rumah tangga (RT). Untuk merealisasikan target tersebut, Kementerian ESDM membutuhkan anggaran sebesar Rp120 miliar.

"Rp60 miliar masih tertahan mekanisme auto blocking system Kementerian Keuangan, kemudian Rp60 miliar lainnya untuk 40 ribu calon menerima bantuan," ujar Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Senin 6 Juni.

Rida melaporkan, hingga 18 April, Dirgen Gatrik sudah menerima kurang lebih 44.940 data rumah tangga calon penerima BPBL dari 33 anggota komisi VII. Rida bilang, dari jumlah nama yang diterima Dirjen Gatrik itu, sebanyak 8.068 RT telah memenuhi syarat dan telah ditetapkan oleh Ditjen Gatrik sedangkan 1.065 RT lainnya tidak dapat diproses karena NIK ganda.

"Hingga tanggal 19 Mei, 35.807 RT masih dalam proses pemadanan atau verifikasi oleh PT PLN untuk selanjutnya ditetapkan oleh Ditjen Gatrik," imbuh Rida.

Ia menambahkan, pada tanggal 23 Mei Ditjen Gatrik dan PLN telah menandatangani surat perjanjian pelaksanaan BPBL pada tahun 2022.

Untuk diketahui, program BPBL merupakan upaya pemerintah untuk membantu pasang baru listrik gratis bagi rumah tangga belum berlistrik.

Program ini juga salah satu dari sekian upaya pemerataan akses listrik ke seluruh nusantara untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dengan memberikan bantuan pasang baru listrik 450 VA bagi Rumah Tangga (RT) miskin belum berlistrik yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).