JAKARTA - Untuk mewujudkan energi berkeadilan, pemerintah bersama DPR dan PT PLN (Persero) bersinergi menyalurkan sambungan listrik gratis dari program Bantuan Pemasangan Baru Listrik (BPBL) ke 75.890 keluarga tidak mampu yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia.
Hadirnya listrik pun disambut hangat masyarakat. Elisabeth Karatem misalnya, salah satu warga penerima BPBL di Kepulauan Aru, Maluku, mengaku senang mendapatkan bantuan instalasi listrik gratis ini.
“Beta (saya) merasa senang, lewat bantuan pemerintah lampu bisa menyala,” ujar Elisabeth lewat keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, 20 November.
Ibu empat anak ini menuturkan, sebelumnya mendapat bantuan, keluarganya hanya bisa menikmati listrik lewat penyaluran dari tetangganya. Kini, ia bisa memiliki sendiri tanpa harus berbagi akses dengan tetangga.
Perasaan bahagia juga turut mewarnai suasana hati dari penerima bantuan BPBL di Desa Noelmina, Nusa Tenggara Timur, yakni Dominggus Nitbani. Pria yang bermata pencaharian nelayan tersebut mengaku jika bantuan listrik gratis sangat membantu dirinya.
“Dulunya kami hanya memakai pelita sebagai penerang dan dalam sebulan bisa 15-20 liter itu pun dipasang dari pukul 7 malam sampai pukul 6 pagi, dan 1 liter 7 ribu jadi sebulan bisa 140 ribu habis beli minyak," Ungkap Domi.
Berkat bantuan sambungan listrik gratis ini ia dapat menghemat pengeluaran dan anak-anaknya bisa belajar menggunakan pakai lampu yang terang.
BPBL sendiri merupakan program bantuan pemasangan baru listrik bagi rumah tangga tidak mampu meliputi pemasangan instalasi tenaga listrik, biaya sertifikasi laik operasi (SLO), biaya penyambungan baru ke PLN sampai dengan pengisian token listrik perdana. Penerima BPBL terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.
Ketua Komisi VII Sugeng Suparwoto pun menyambut baik program BPBL ini sebagai wujud dari keadilan sosial bagi seluruh masyarakat. Ia berharap agar program ini bisa terus dijalankan sehingga semakin banyak masyarakat Indonesia yang menikmati listrik.
“Listrik sudah menjadi bagian kehidupan sehari hari, sudah menjadi kebutuhan pokok, maka sudah menjadi hak setiap warga negara untuk mendapatkan listrik, dan kewajiban negara adalah mengadakan kebutuhan pokok itu. Terima kasih Kementerian ESDM dan PLN yang merealisasikan ini semua, mari kita bersama bergandeng tangan untuk mensejahterakan masyarakat salah satunya melalui listrik, karena kegunaan listrik ini luar biasa besar,” terang Sugeng.
Senada dengan itu, Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu mengatakan pada 2023 direncanakan 83.000 rumah tangga se-Indonesia akan menikmati program BPBL. Komitmen yang berlandaskan Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2022 tentang Bantuan Pasang Baru Listrik, merupakan program yang dilaksanakan kepada rumah tangga tidak mampu.
"Listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting, oleh karena itu Pemerintah bersama Komisi VII DPR RI hadir untuk selalu memperhatikan masyarakat sampai ke pelosok untuk mendapatkan listrik. Hal ini merupakan bukti bahwa negara hadir untuk seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali,” ucapnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyatakan PLN terus mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi (RE) agar seluruh masyarakat mengakses listrik sehingga dapat mendorong roda perekonomian.
Pada tahun ini, pemerintah menargetkan akan menyambungkan listrik gratis kepada 80 ribu keluarga tidak mampu lewat program BPBL. PLN pun disebut akan bergerak cepat untuk mencapai target tersebut.
BACA JUGA:
"Dari Agustus 2022 hingga 19 November 2022, telah dilakukan peresmian penyalaan pertama program BPBL di Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Banten, Riau, Bangka Belitung, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur dengan jumlah total 75.890 sambungan listrik," jelasnya.