Bagikan:

NABIRE - Ferosina Sikan, warga Kelurahan Kalibobo, Nabire, Papua, merasa gembira lantaran menjadi penerima bantuan program bantuan pasang baru listrik dari PT PLN (Persero).

Dengan adanya bantuan ini, Ferosina Sikan tak lagi menumpang listrik dari tetangganya.

"Setiap tiga hari kita patungan membayar Rp20.000, atau bisa sampe Rp50.000, saya harap dengan bantuan ini biaya listrik yang kami bayar bisa lebih murah. Terima kasih pemerintah dan PLN," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin, 12 Desember.

Bupati Nabire Mesak Magai juga berterima kasih kepada Kementerian dan PLN atas program bantuan pemasangan listrik baru tersebut. Kehadiran listrik ini sangat diperlukan masyarakat. 

"Hari ini saya memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada PLN dan juga kementerian atas kondisi saat ini. Dulu di Kabupaten Nabire penerangan ini seperti lampu disko karena hanya nyala dua belas jam atau bahkan tidak menyala. Warga Nabire merasakan pelayanan dari pemerintah pusat melalui PLN sangat luar biasa," kata Mesak.

Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Wanhar menjelaskan, pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan rasio elektrifikasi. Salah satu dengan membantu masyarakat memperoleh akses listrik melalui BPBL.

"Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PT PLN (Persero) bersama PLN ICON Plus yang telah menyukseskan program BPBL dengan menyiapkan sistem informasi untuk menunjang pelaksanaan, pembayaran dan pengawasan kegiatan BPBL Tahun 2022 ini," ujarnya.

Wanhar berharap, kerja sama PLN, Pemerintah dan DPR ini terus berlanjut dan ditingkatkan di masa mendatang.

Harapannya, program ini dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

"Kita semua berharap Program BPBL ini dapat memenuhi kebutuhan energi listrik masyarakat dan meningkatkan taraf hidup untuk kegiatan ekonomi yang lebih produktif. Ke depan memang untuk tahun 2023 rencananya akan ditingkatkan kapasitas bantuannya menjadi 900 VA sehingga masyarakat bisa lebih produktif," kata Wanhar.

Anggota Komisi VII DPR RI Marthen Douw, secara terpisah menyampaikan listrik bukan hanya menghidupkan penerangan semata tetapi bagi masyarakat Papua dapat meningkatkan kualitas hidup. Sebab, kehadiran listrik bisa membangkitkan semangat pendidikan anak Papua dan ekonomi masyarakat.

"Malam hari anak-anak bisa belajar, kemudian adanya listrik juga bisa memicu usaha-usaha di rumah. Tapi yang paling penting adalah anak-anak kita bisa belajar agar ke depan sumber daya manusia bisa berkualitas dan bersaing dengan negara lain," ujarnya.

Karena itu, Komisi VII DPR bersama pemerintah dan PLN akan terus berkolaborasi dalam program BPBL

"Komisi VII DPR bersama Pemerintah dan PLN bergandeng tangan akan terus mendorong bantuan pemerintah listrik baru sehingga Papua terang," ujar Douw.

Staf Ahli Direksi Direktur Retail PT PLN (Persero), Ismail Deu mengatakan, PLN siap melaksanakan tugas sebagai penggerak di bidang ketenagalistrikan. PLN juga menyampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak dalam merampungkan program BPBL di Tanah Papua ini.

Tahun 2022 ini, kata Ismail, PLN diberikan target BPBL oleh pemerintah sebanyak 1.920 rumah tangga di Tanah Papua dan sudah diselesaikan.

Ismail menjelaskan, khusus di Nabire, PLN sudah memberikan akses listrik 24 jam kepada 266 rumah tangga.

"Dengan target yang diberikan sebanyak 247 rumah tangga untuk Kabupaten Nabire kami berhasil merealisasikanya melebihi target yaitu mencapai 266 rumah tangga. Terima kasih atas kerja sama semua pihak. Semoga ke depannya bisa berlanjut," kata Ismail saat ceremonial penyerahan program BPBL di Nabire.

Dalam kesempatan yang sama, PLN juga menyerahkan bantuan 247 paket sembako kepada penerima bantuan. Bantuan diharapkan dapat bermanfaat dan membantu masyarakat dalam mencukupi kebutuhan pangan.