Impor Vaksin Jalan Terus, Sri Mulyani Bebaskan Pungutan Rp830 Miliar untuk 53 Juta Dosis yang Masuk
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

AKARTA – Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan bahwa pemerintah hingga saat ini masih terus melakukan importasi vaksin COVID-19 guna penanganan pandemi di dalam negeri.

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai Nirwala Dwi Heryanto menyebut bahwa berdasarkan data terakhir 27 Mei 2022 diketahui bahwa jumlah vaksin yang telah didatangkan dari luar negeri sebanyak 53,48 juta dosis.

“Jumlah ini adalah total vaksin yang telah diimpor oleh pemerintah, perorangan serta badan hukum maupun nonbadan hukum,” ujarnya kepada VOI pada akhir pekan lalu.

Menurut Nirwala, vaksin COVID-19 merupakan barang yang menjadi salah satu prioritas pengadaan. Untuk itu, pemerintah memutuskan untuk tidak melakukan penarikan pungutan perpajakan terhadap kelompok ini.

“Realisasi insentif fiskal berupa fasilitas pembebasan bea masuk dan PDRI (pajak dalam rangka impor) atas importasi vaksin pada tahun 2022 (sampai dengan 27 Mei 2022) tercatat senilai Rp830 miliar,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebut jika pemerintah belum melakukan importasi vaksin karena kebutuhan vaksin di awal 2022 masih mencukupi.

“Belanja barang untuk penanganan pandemi COVID-19 yang menurun menunjukan kondisi terus membaik,” ujarnya dalam pemaparan realisasi APBN beberapa waktu lalu.

Tidak hanya vaksin impor, fasilitas yang sama juga diberikan kepada kelompok barang alat kesehatan, seperti PCR test kit, tabung oksigen, dan alat terapi pernapasan dengan nilai realisasi pembebasan hingga Maret 2022 sebesar Rp174 miliar.