JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI) melanjutkan ekspansi internasional dengan membidik potensi perdagangan RI dan Korea Selatan (Korsel) yang sebesar 30 miliar dolar AS melalui kolaborasi bersama KB Kookmin Bank.
Direktur Treasury dan Internasional BNI Henry Panjaitan mengatakan bahwa perseroan merupakan perpanjangan tangan pemerintah dalam memfasilitasi transaksi perdagangan internasional.
“BNI terus berupaya meningkatkan peran sebagai bank global Indonesia dengan berbagai langkah strategis, salah satunya lewat kerja sama KB Kookmin Bank sebagai bank nomor satu di Korea Selatan,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Kamis, 2 Juni.
Menurut Henry, sinergi dua lembaga keuangan ini ini meliputi transaksi treasury, kredit sindikasi, trade finance, pendanaan dalam mata uang lokal dan pertukaran informasi nasabah yang ingin melakukan perdagangan atau berinvestasi.
"Ke depannya, kami berharap kedua bank dapat meningkatkan hubungan yang lebih erat sekaligus menghasilkan transaksi-transaksi bisnis yang saling menguntungkan kedua belah pihak,” tuturnya.
BACA JUGA:
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto menyambut baik inisiatif yang dibuat oleh BNI. Pasalnya, kerja sama ini tidak hanya dapat mendorong bisnis perusahaan semata, tetapi juga ekonomi Indonesia di masa mendatang.
“Perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan telah mencapai 17 miliar dolar pada sepanjang 2021. Tahun ini kami optimistis bahwa nilai perdagangan tersebut bisa meningkat signifikan hingga 30 miliar dolar AS dan ini merupakan kesempatan besar,” katanya.
Terlebih, sambung Gandi, BNI telah memiliki kantor perwakilan resmi di Korea Selatan yang memungkinkan aktivitas bisnis dapat semakin lancar.
“Saat ini pemerintah bersama DPR juga tengah menggodok pengesahan Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IK-CEPA yang bisa bermanfaat untuk menarik investor lebih banyak lagi dan membuat kegiatan usaha semakin optimal serta efisien,” tegasnya.
Adapun, KB Kookmin Bank sendiri merupakan entitas usaha pengendali Bank Bukopin (BBKP) dengan kepemilikan saham saat ini mencapai 67 persen. Bank Korsel itu mulai masuk ke tubuh BBKP pada 2018 kala mencaplok sejumlah kecil saham perseroan.