Bagikan:

JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI baru saja merampungkan dua aksi korporasi dalam waktu yang bersamaan. Bank berkode saham BBNI itu telah selesai mengakuisisi Bank Mayora milik konglomerat Jogi Hendra Atmadja dan mendirikan BNI Modal Ventura sebagai anak perusahaan terbaru.

Sekretaris Perusahaan BNI Mucharom mengatakan kedua entitas itu dibidik untuk bisa menggarap potensi bisnis digital dan memperdalam basis usaha pada rantai pasok yang lebih luas.

Menurut Arom, panggilan akrab Mucharom, ceruk pasar di segmen UMKM serta ritel akan digali khususnya dalam pengembangan Bank Mayora. Terlebih, segmen ini memiliki potensi yang masih sangat besar serta dapat terintegrasi secara erat dengan bisnis eksisting BNI.

“BNI telah menyelesaikan pendirian dan penyertaan modal pada BNI Modal Ventura. Aksi pendirian telah dicantumkan pada Rencana Bisnis Bank (RBB) 2022. Otoritas Jasa Keuangan juga telah memberikan persetujuan kepada BNI untuk melakukan penyertaan modal dengan nilai Rp500 miliar,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat, 20 Mei.

Arom menambahkan, BNI Modal ventura akan menjadi strategic vehicle group usaha dalam mengembangkan inovasi teknologi keuangan.

“Semua dilakukan dengan harapan mempercepat transformasi digital yang di semua lini bisnis BNI guna menambah penciptaan nilai sekaligus mempercepat proses optimalisasi potensi ekonomi di Indonesia,” tuturnya.

Adapun, Bank Mayora diungkap Arom akan dipersiapkan untuk menjawab berbagai potensi pengembangan bisnis segmen UKM.

“Untuk tahap awal fokus akan diarahkan kepada pelaku UKM yang sudah masuk dalam value chain BNI dan Mayora Group saat ini ,” kata dia.

Sebagai informasi, segmen dinilai memiliki potensi pengembangan bisnis produk cross selling segmen konsumer, khususnya untuk pelanggan ritel UKM dan kebutuhan pribadi pemilik UKM itu sendiri.

"Segmen ini sangat besar dan potensial, dan kami terus berintegrasi dengan pihak Mayora Group sebagai salah satu perusahaan perusahaan consumer goods terbesar di Indonesia dan memiliki jaringan yang luas untuk menciptakan segmen bisnis unik sekaligus berdaya saing," jelasnya.

Arom menyampaikan pula bahwa ke depan pihaknya akan melakukan rebranding dengan Bank Mayora dengan image baru berbasis digital banking.

“Kami akan akan mendorong penyaluran kredit dengan suku bunga lebih rendah dari level suku bunga UMKM saat ini,” sambung dia.

Terbaru, BBNI diketahui sudah melakukan penjajakan secara intensif dengan pihak penyedia jasa teknologi informasi, yakni Sea Limited.

"Sekarang tech partner kami tersebut sudah terlibat dalam penyusunan bisnis model bisnis dan penyusunan model teknologi informasi. Tim pengembangan bisnis telah terbentuk dengan formasi di Indonesia maupun di luar negeri," tutup Arom.