Bagikan:

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa tingkat inflasi pada Mei 2022 secara tahunan (year on year/yoy) adalah sebesar 3,55 persen.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan secara bulanan atau month to month (mtm), terjadi inflasi sebesar 0,40 persen di bulan lalu.

“Inflasi secara tahunan yang sebesar 3,55 persen adalah yang tertinggi sejak Desember 2017 sebesar 3,61 persen,” ujarnya ketika memberikan keterangan kepada awak media secara daring pada Kamis, 2 Juni.

Menurut Margo, inflasi Mei 2022 terjadi karena adanya kenaikan harga, seperti kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah, kelompok perlengkapan dan peralatan, kelompok kesehatan, kelompok transportasi, kelompok komunikasi, dan jasa keuangan, serta kelompok rekreasi.

“Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Mei) 2022 adalah sebesar 2,56 persen,” tutur dia.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) telah memprediksi bahwa tingkat inflasi pada tahun ini akan melampaui level 4 persen yoy. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur BI Perry Warjiyo beberapa waktu lalu.

“Memang secara keseluruhan inflasi ini kami perkirakan kemungkinan sedikit di atas 4 persen,” kata Perry.

Untuk diketahui, pemerintah bersama DPR telah sepakat dalam Undang-Undang APBN 2022 bahwa tingkat inflasi dalam negeri harus dijaga dalam kisaran 3 persen plus minus 1 persen. Artinya, ada proyeksi kuat bahwa inflasi tahun ini akan meleset dari target yang telah ditentukan.

VOI mencatat, tren kenaikan inflasi sudah terjadi sejak Februari lalu dengan besaran 2,03 persen. Kemudian Maret dan April masing masing sebesar 2,64 persen dan 3,47 persen.