JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) diketahui telah menyiapkan proyeksi makro ekonomi strategis terkait dengan sinyal Bank Indonesia (BI) yang akan menaikan suku bunga acuan pada tahun ini.
Ekonom Bank Mandiri Dian Ayu Yustina menilai langkah bank sentral untuk mengerek BI rate hampir dipastikan akan terjadi dalam waktu dekat. Meski begitu, dia belum bisa memprediksi kapan hal tersebut akan mulai dilakukan.
“So far kami masih memperkirakan BI akan menaikan suku bunga antara 50 hingga 75 basis points tahun ini,” ujarnya ketika berbicara kepada wartawan melalui saluran virtual pada Rabu, 22 Juni.
Menurut Dian, terdapat sejumlah indikator kuat yang menjadi dasar asumsi perseroan. Pertama, tingkat inflasi di dalam negeri yang terus merangkak naik sejak awal tahun. Kedua, upaya BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ancaman pelemahan akibat normalisasi kebijakan moneter negara maju.
BACA JUGA:
“Kita mungkin perlu memperhatikan sikap BI yang sangat mempertimbangkan tingkat inflasi inti. Jadi, inilah yang harus kita lihat perkembangannya sampai akhir 2022,” tuturnya.
Sebagai informasi, saat ini suku bunga acuan Bank Indonesia masih berada di level 3,50 persen dan menjadi yang terendah sepanjang sejarah. Angka itu sendiri sudah bertahan sejak 2020 sebagai respon atas tekanan ekonomi akibat faktor pandemi.
Adapun, pengumuman BI rate baru akan disiarkan oleh bank sentral pada esok hari, 23 Juni, usai Rapat Dewan Gubernur selesai digelar. Apabila ramalan bank pelat merah itu benar maka tingkat suku bunga akan mencapai 4 persen hingga 4,25 persen pada akhir 2022 mendatang.