Bagikan:

JAKARTA - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2022 yang sebesar 5,01 persen masih didominasi oleh konsumsi rumah tangga.

Menurut dia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sejumlah sektor-sektor penyumbang pertumbuhan ekonomi juga semakin kuat.

“Ini menggembirakan sebab bagaimana konsumsi rumah tangga tumbuh semakin kuat. Mudah-mudahan tren ini terus berlangsung dengan aktivitas ekonomi dan mobilitas terus membaik,” ujarnya melalui saluran daring pada Jumat, 13 Mei.

Febrio menambahkan, dari sisi investasi juga turut mencatatkan hasil positif dengan sektor infrastruktur dan sektor konstruksi yang terus berkembang diharapkan mampu meningkatkan di tahun 2022.

“Ekspor dan impor terpantau masih sangat kuat. Ini menjadi sumber pertumbuhan yang akan dilihat kekuatannya pada 2022. Tidak hanya karena harga komoditas yang membaik, tapi juga ekspor dan sektor manufaktur yang semakin berdaya saing,” tuturnya.

Lebih lanjut, Febrio menyampaikan beberapa sektor yang sudah berada di atas level prapandemi, yakni sektor manufaktur, perdagangan, serta sektor konstruksi. Sementara, sektor lainnya yang masih perlu mendapat perhatian yaitu sektor transportasi, akomodasi, serta sektor makanan dan minuman.

“Terkait sektor makanan dan minuman, walaupun di kuartal I 2022 ini kedua sektor ini tumbuh sangat tinggi, tetapi karena koreksinya cukup tajam di tahun 2020 dan sepanjang 2021 juga belum pulih cukup banyak, sehingga secara overall ini memang masih di bawah performance dari sektor-sektor yang lain. Sehingga ini tetap menjadi perhatian pemerintah untuk bagaimana pertumbuhannya bisa kembali,” tutup Febrio.