Bos Cat Avian Konglomerat Hermanto Tanoko 'Berhasil' Ajak Anak Orang Terkaya RI Pemilik Harta Rp609 Triliun Ini Ngobrol di Podcast, Bahas Sepatu yang Dilakban
Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Armand Wahyudi Hartono. (Foto: Tangkap layar Youtube ITB)

Bagikan:

JAKARTA - Konglomerat asal Surabaya yang juga pemilik sekaligus Komisaris Utama PT Avia Avian Tbk (AVIA) Hermanto Tanoko 'berhasil' mengajak berbincang putra dari orang terkaya RI konglomerat Robert Budi Hartono, yakni Armand Wahyudi Hartono. Hermanto Tanoko berbincang dengan putra mahkota Grup Djarum tersebut dalam podcast-nya yang disiarkan di akun Youtube.

Armand Hartono sendiri terhitung jarang tampil di depan media. Namun, Hermanto Tanoko mampu mengundang Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) itu pada acara podcast.

Di awal perbincangan, Hermanto Tanoko memperkenalkan Armand sebagai pengusaha muda yang juga merupakan putra dari Robert Budi Hartono yang merupakan orang terkaya di Indonesia. Tak lupa, Hermanto Tanoko mengucapkan terima kasih atas kesediaan Armand berbincang-bincang di acara podcast miliknya.

"Terima kasih Pak Armand sudah meluangkan waktunya yang sangat padat untuk podcast hari ini,” ungkap pendiri Tancorp Group itu dikutip dari akun Youtube miliknya, Jumat 18 Maret.

Hermanto mengaku sangat terkesan oleh sosok Armand Hartono. Generasi ketiga di Grup Djarum itu dikenal hidup sangat sederhana meski dikelilingi bisnis keluarga yang sangat besar.

"Ya ini sangat terkesan. Meskipun lahir di generasi ketiga yang mewarisi bisnis sangat besar ini dikenal sangat sederhana. Ramah, rendah hati, dan juga kalau makan masih di kantin karyawan dan kalau tidur AC-nya saya dengernya dimatiin," kata Hermanto Tanoko.

"Dan yang sempat viral waktu Pak Armand me-lakban sepatunya yang rusak. Ini luar biasa sekali. Ini ada nilai-nilai yang diajarkan orang tua yang diingat dan dijalankan Pak Armand?” lanjut Hermanto Tanoko memulai pertanyaan.

Menanggapi pertanyaan itu, Armand menjawab bahwa terkait sepatu yang dipasangi lakban karena dirinya hanya spontan saja.

"Saya sih gak mikir, otomatis ya kalau ada sepatu rusak ya lakban aja. Jangan-jangan waktu kecil kebanyakan nonton MacGyver senjatanya lakban. Ada apa-apa lakban aja. Semuanya mamah saya papa juga begitu seadanya. Kalau memang adanya apa praktisnya apa. Gak pikir. Solusi paling gampang, sepatu sobek di-lakban," ujar Armand Hartono.

Hermanto Tanoko pun melanjutkan pertanyaan kepada Armand. Kali ini seputar masa kecil Armand, selaku anak dari orang paling tajir di Tanah Air.

"Waktu masa kecil, semua yang diinginkan pasti terpenuhi?" tanya Hermanto Tanoko.

"Enggak. Kalau yang kita inginkan selalu dapat aneh. Apa yang kita inginkan belum tentu benar,” terang Armand.

Armand menambahkan bahwa meski orang-orang melihat dirinya dididik dengan sangat disiplin, tapi dia merasa didikan kedua orang tuanya kepada dirinya wajar-wajar saja.

"Bagi saya normal, tapi bagi orang lain disiplin sekali. Bagi saya normal. Kalau janji harus tepat waktu. Makan jam 6 sudah harus ada. Apa-apa harus bersih. Semua bagi saya normal. Etika sehari-hari," jelas Armand Hartono.