Investor Kawakan Lo Kheng Hong Mengaku Jarang <i>Cut Loss</i>: Karena Saya Beli Saham Perusahaan yang Bagus dan Murah, Kalau Turun Justru Saya Beli Lagi
Lo Kheng Hong. (Foto: Tangkap layar channel YouTube Hermanto Tanoko)

Bagikan:

JAKARTA - Investor kawakan Lo Kheng Hong menjadi tamu di podcast milik bos Cat Avian, konglomerat Hermanto Tanoko. Dalam podcast yang tayang di kanal YouTube tersebut, Lo Kheng Hong bercerita kepada Hermanto Tanoko perihal berinvestasi di pasar modal.

Lo Kheng Hong sempat mendapat pertanyaan yang mungkin juga kerap ditanyakan para investor-investor pemula. Hermanto bertanya kepada Lo Kheng Hong, apakah pria yang akrab disapa Pak Lo tersebut pernah terpaksa cut loss?

"Pak Lo tidak pernah cut loss?" tanya Hermanto Tanoko dalam podcast pribadinya, dikutip Selasa 14 Juni.

"Tidak pernah cut loss. Tapi jika kondisi perusahaan itu jelek sekali, saya lepas. Tapi biasanya itu jarang," jawab Lo Kheng Hong.

[/see_also]

- https://voi.id/ekonomi/174027/uang-investor-kawakan-lo-kheng-hong-pernah-hilang-90-persen-saat-berinvestasi-di-saham-tapi-saya-masih-kaya-dengan-10-persen-sisanya

- https://voi.id/ekonomi/172189/investor-kawakan-lo-kheng-hong-tak-percaya-kalau-harga-saham-perusahaan-bagus-tidak-akan-naik

- https://voi.id/ekonomi/169578/investor-kawakan-lo-kheng-hong-sebut-saham-adalah-pilihan-investasi-terbaik-tapi-hal-ini-belum-dipercaya-sebagian-besar-masyarakat-indonesia

[/see_also]

Lebih lanjut Lo Kheng Hong menyatakan, dirinya hampir tidak pernah cut loss karena suatu alasan. Pria yang disebut sebagai Warren Buffet Indonesia ini beralasan, saham-saham yang biasanya dibelinya adalah saham perusahaan bagus dengan valuasi murah.

"Karena saya beli kan perusahaan yang bagus dan murah. Kalau dia turun saya enggak akan cut loss, tapi saya akan menambah beli, beli lebih banyak. Kecuali ada ketidakjujuran dari manajemen yang saya ketahui sehingga laporan keuangannya begitu buruk, modalnya jadi negatif, saya mungkin akan lepas karena menurut saya sudah tidak ada harapan, saya lepas," papar Pak Lo.