Di Depan Bos Cat Avian Konglomerat Hermanto Tanoko, Lo Kheng Hong Bilang Tidak Minat Koleksi Saham Blue Chip yang Berharga ‘Mercy’
Lo Kheng Hong. (Foto: Tangkap layar channel YouTube Hermanto Tanoko)

Bagikan:

JAKARTA - Investor kawakan Lo Kheng Hong menjadi tamu dalam podcast konglomerat asal Surabaya yang juga bos Cat Avian, Hermanto Tanoko. Di podcast tersebut, Hermanto menggali pengalaman Lo Kheng Hong selama berkecimpung di dunia pasar saham sejak 1989.

Yang menjadi sorotan Hermanto Tanoko adalah saham-saham sektor apa saja yang menjadi primadona bagi Lo Kheng Hong. Salah satu yang ditanyakan Hermanto Tanoko adalah apakah Lo Kheng Hong mengoleksi saham-saham blue chip, mengingat saham-sama blue chip rata-rata adalah saham Mercy dengan harga Mercy.

Lo Kheng Hong, pria yang disebut sebagai Warren Buffet Indonesia ini hanya memberikan keterangan bahwa dirinya tak membeli saham Mercy yang harganya juga Mercy,

“Mercy harga Mercy, enggak. Tapi kalau Mercy harga Avanza, atau harga Bajaj saya beli. Gak usah harga Bajaj, harga Avanza saja saya beli,” ujar Lo Kheng Hong.

Hermanto Tanoko kembali menegaskan pertanyaan kepada pria yang akrab disapa Pak Lo tersebut, apakah benar tidak berminat untuk memberi saham Mercy harga Mercy meskipun pertumbuhannya konsisten 24-30 persen.

“Meskipun Mercy harga Mercy tapi perusahaan itu consistent growth-nya bagus, bisa 24-30 persen misalkan, itu Pak Lo juga gak berminat?” tanya Hermanto Tanoko kepada Lo Kheng Hong.

[/see_also]

- https://voi.id/ekonomi/174027/uang-investor-kawakan-lo-kheng-hong-pernah-hilang-90-persen-saat-berinvestasi-di-saham-tapi-saya-masih-kaya-dengan-10-persen-sisanya

- https://voi.id/ekonomi/172189/investor-kawakan-lo-kheng-hong-tak-percaya-kalau-harga-saham-perusahaan-bagus-tidak-akan-naik

- https://voi.id/ekonomi/169578/investor-kawakan-lo-kheng-hong-sebut-saham-adalah-pilihan-investasi-terbaik-tapi-hal-ini-belum-dipercaya-sebagian-besar-masyarakat-indonesia

[/see_also]

“Saya tidak minat,” jawab Lo Kheng Hong.

“Jadi kalau bagus mahal ya saya ga beli, jelek murah juga saya gak beli, apalagi yang jelek dan mahal itu saya ga beli. Saya beli yang bagus dan murah, ada kriterianya,” tambah Lo Kheng Hong.

Saham blue chip sendiri merupakan sebagai saham dari perusahaan besar yang labanya sudah stabil. Saham blue chip memiliki beberapa karakteristik, salah satunya adalah memiliki kapitalisasi besar.

Besarnya kapitalisasi pasar ini mampu membuat investor sulit dalam memanipulasi harga. Saham blue chip juga memiliki likuiditas yang bagus.

Likuiditas ini dipengaruhi oleh jumlah saham yang dimiliki publik atau beredar di Bursa. Semakin banyak kepemilikan saham publik, maka makin likuid pula saham tersebut.