Investor Kawakan Lo Kheng Hong <i>Ngaku</i> ke Bos Avian Konglomerat Hermanto Tanoko: Saya 37 Tahun <i>Work From Home</i>
Lo Kheng Hong. (Foto: Tangkap layar channel YouTube Hermanto Tanoko)

Bagikan:

JAKARTA - Investor kawakan Lo Kheng Hong menceritakan bagaimana awal mula dirinya berkecimpung menjadi investor di pasar modal. Hal ini ia ungkapkan pada saat pria yang disebut Warren Buffet Indonesia ini berbincang-bincang dengan konglomerat asal Surabaya yang juga pemilik sekaligus Komisaris Utama PT Avia Avian Tbk (AVIA) Hermanto Tanoko.

Sebelum menjadi investor full time, Lo Kheng Hong mengaku, dirinya menjadi pegawai bank sebelum akhirnya memutuskan keluar dari pekerjaannya pada usia 37 tahun atau pada tahun 1996 guna terjun menjadi investor saham.

"Ketika saya berhenti dari bank, usia saya 37 tahun. Sekarang saya usia 63. Jadi, saya sudah WFH (work from home) 26 tahun," ungkap Pak Lo dalam podcast milik Hermanto Tanoko, dikutip Jumat 3 Juni.

Pria yang akrab disapa Pak Lo ini mengungkapkan, alasan dirinya keluar dari bank karena sudah mendapatkan uang yang cukup banyak dari hasil investasi di pasar saham Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun Lo Kheng Hong pertama kali berinvestasi saham pada tahun 1989 saat masih bekerja di bank.

"Sebelum krisis saya keluar karena saya sudah mendapatkan uang cukup banyak di bursa. Jadi saya ingin fokus jadi investor saham di Bursa Efek Indonesia. Lebih baik saya mengundurkan diri," jelas Pak Lo.

"Saya berhenti bekerja di bank tahun 1996. Saya mulai membeli saham tahun 1989, jadi sudah punya pengalaman tujuh tahun berinvestasi di BEI," imbuhnya.

Lebih lanjut Pak Lo mengatakan, saat masih bekerja di bank, dia menerapkan hidup hemat dan sederhana sehingga dari gajinya ada sisa cukup banyak uang untuk dibelikan saham.

"Jadi ketika saya punya, saya tidak taruh di deposito atau di tabungan di bank, padahal saya bekerja di bank. Jadi uang saya belikan saham. Lama-lama 33 tahun kemudian jadi besar uangnya," imbuh Lo Kheng Hong.