JAKARTA - Investor kawakan Lo Kheng Hong menjawab pertanyaan Bos Cat Avian, konglomerat Hermanto Tanoko soal kemungkinan membuat perusahaan terbuka untuk investasi.
Hermanto Tanoko menanyakan hal tersebut, dalam acara bincang-bincang di kanal YouTube miliknya, saat mengundang Lo Kheng Hong sebagai tamu.
Menurut Hermanto, investasi dari seorang Lo Kheng Hong itu sangat besar dan sangat dikagumi oleh banyak orang.
"Apa ada keinginan, ini Pak Lo punya investasi ini kan sangat huge juga pertumbuhannya bagus, apa ada keinginan suatu saat nanti bisa menjadi perusahaan terbuka juga sehingga masyarakat atau investor pengagum Pak Lo semua bisa ikut share membeli sahamnya Pak Lo sehingga akhirnya ini kan jadi jauh lebih sehat dan lebih kuat lagi? Apa ada keinginan seperti itu?" tanya Hermanto dikutip Selasa 16 Agustus.
Lo Kheng Hong menjawab singkat bahwa saat ini dirinya tak punya satu pun perusahaan sendiri.
"Saya enggak punya perseroan terbatas, jadi enggak bisa go public pak," jawab Pak Lo, sapaan akrab Lo Kheng Hong.
Namun, Hermanto menanggapinya bahwa perseroan terbatas itu bisa dibuat dan investasi saham-saham dimiliki Lo Kheng Hong bisa dioper ke perseroan tersebut.
- https://voi.id/ekonomi/174027/uang-investor-kawakan-lo-kheng-hong-pernah-hilang-90-persen-saat-berinvestasi-di-saham-tapi-saya-masih-kaya-dengan-10-persen-sisanya
- https://voi.id/ekonomi/172189/investor-kawakan-lo-kheng-hong-tak-percaya-kalau-harga-saham-perusahaan-bagus-tidak-akan-naik
- https://voi.id/ekonomi/169578/investor-kawakan-lo-kheng-hong-sebut-saham-adalah-pilihan-investasi-terbaik-tapi-hal-ini-belum-dipercaya-sebagian-besar-masyarakat-indonesia
"Bisa dibuat, akhirnya portofolio Pak Lo yang invest pribadi-pribadi bisa ke PT semua kan cuman tinggal di-switch saja akhirnya PT-nya ini kan. Keren Pak Lo," kata Hermanto.
Namun, Lo Kheng Hong yang disebut sebagai Warren Buffet Indonesia ini menekankan bahwa hingga sekarang dirinya tak berpikir untuk membuat perusahaan.
"Sampai saat ini ide itu belum ada sama sekali. Ya sudahlah seperti sekarang gak punya perseroan terbatas, saya gak dapat uang masyarakat saya cari sendiri saja sedikit-sedikit," kata Lo Kheng Hong.