JAKARTA – Para pemegang saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI) akhirnya memberikan persetujuan bulat atas rencana akuisisi PT Bank Mayora. Keputusan itu merupakan salah satu mata acara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BNI yang digelar hari ini.
“Harapannya semua berjalan lancar, sehingga seluruh persetujuan dan persyaratan terkait dengan rencana pengambilalihan dapat selesai pada akhir April atau awal Mei 2022,” ujar Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini ketika memberikan paparan melalui kanal digital, Selasa, 15 Maret.
Menurut Novita, RUPST juga menyetujui untuk mengalihkan secara keseluruhan saham hasil pembelian kembali (buyback) 2021, yang disimpan sebagai saham treasuri (treasury stock) sebanyak 24,68 juta lebih saham dalam rangka program kepemilikan saham bagi karyawan dan manajemen.
BACA JUGA:
“Buyback ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kepemilikan saham BBNI (kode emiten BNI) oleh karyawan dan manajemen, sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan serta mendorong pencapaian target kinerja. Buyback tersebut merupakan bagian dari kelanjutan program kepemilikan saham karyawan dan manajemen (mesop, management employee stock option plan) saat ini,” tuturnya.
Adapun terkait dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun buku 2022, Novita mengungkapkan telah disusun dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian yang cukup menantang baik domestik maupun global.
“Dengan kondisi tersebut, maka kami memproyeksikan indikator kinerja perseroan tahun buku 2022 antara lain pertumbuhan kredit di kisaran 7 persen hingga 10 persen, net interest margin (NIM) 4,6 persen hingga 4,8 persen, serta cost of credit 2,0 persen sampai 2,3 persen,” tutup dia.