Bagikan:

JAKARTA - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), perusahaan petrokimia milik konglomerat Prajogo Pangestu, meraup total dana Rp5 triliun dari penerbitan surat utang obligasi.

Dana tersebut berasal dari lima kali penerbitan. Rinciannya, tahap I tahun 2020 Rp1 triliun, tahap II Rp600 miliar, tahap III Rp1 triliun, tahap IV Rp1 triliun dan tahap V sebesar Rp1,4 triliun.

Penerbitan terbaru yakni tahap ke V bahkan mencatat kelebihan permintaan (oversubscription). "Penerbitan Tahap V 2022 terakhir mencatat pemesanan terlebih dahulu dan kelebihan permintaan terbesar yang pernah ada sebesar Rp2,5 Triliun (178 juta dolar AS)," ungkap Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra dalam keterangannya, Kamis 10 Maret.

Erwin juga menyampaikan, obligasi tahap V menjadi sebagai salah satu tenor terpanjang untuk perusahaan swasta, dengan pelunasan kredit sekaligus hingga 10 tahun melalui persyaratan yang kompetitif dan menarik.

“Kami senang dapat menyelesaikan program obligasi Rupiah dengan sukses dengan dukungan kuat dari investor yang loyal dan penjamin emisi bersama. Ini adalah bukti kuat dari kepercayaan yang tinggi dari investor domestik terhadap kinerja Perusahaan dan kekuatan finansial," kata Erwin menambahkan.

Menurut Erwin, penerbitan obligasi perseroan dapat memberikan alternatif yang menarik bagi investor untuk membantu memenuhi kebutuhan investasi, mendiversifikasi portofolio dalam mengurangi risiko, dan meningkatkan hasil serta pengembalian para investor.

Sebagai tambahan informasi, penjamin emisi efek obligasi Tahap V Chandra Asri antara lain PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia. Adapun PT Bank Tabungan Negara Tbk bertindak sebagai wali amanat.

"Chandra Asri akan berusaha untuk mengembangkan Program Berkelanjutan Obligasi Rupiah dan akan meluncurkan penawaran baru pada tahun 2022 untuk memberikan peluang berkelanjutan kepada investor berpartisipasi dalam pertumbuhan dan ekspansi perusahaan," tutup Erwin.