Chandra Asri, Perusahaan Milik Konglomerat Prajogo Pangestu Ini Bakal <i>Rights Issue</i> Cari Dana Rp72 Triliun untuk Bangun Pabrik
Konglomerat Prajogo Pangestu. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - PT Chandra Asri Petrochemichal Tbk bakal mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dalam waktu dekat. Dalam RUPST tersebut, salah satu agenda perusahaan berkode saham TPIA ini adalah kelanjutan rencana perusahaan untuk melakukan penambahan modal melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.

Dikutip dari keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu 24 Maret, pembahasan rights issue tersebut tercantum dalam agenda keenam perseroan. Adapun penerbitan saham baru perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu ini nantinya adalah sebanyak-banyaknya 7.166.479.740 saham baru dengan nilai nominal Rp200 per saham.

"Persetujuan atas rencana perseroan untuk melakukan penambahan modal perseroan dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) kepada pemegang saham perseroan melalui mekanisme Penawaran Umum Terbatas III," tulis manajeman Chandra Asri dalam rencana RUPS yang bakal diselenggarakan 15 April 2021 tersebut.

Dijelaskan, sejak diperolehnya persetujuan pemegang saham pada RUPSLB Februari 2020 lalu, pihak Chandra Asri belum menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada OJK terkait penambahan modal dengan memberikan HMETD. Pasalnya, tidak ada pernyataan efektif dari OJK yang diperoleh terkait penambahan modal tersebut dalam waktu 12 bulan setelah tanggal RUPSLB 2020.

"Sesuai dengan Pasal 8 ayat (3) Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebagaimana diubah dengan Peraturan OJK No. 14/POJK.04/2019 tentang Perubahan atas Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (POJK No. 14/2019), maka perseroan ingin meminta persetujuan pemegang saham perseroan kembali untuk melakukan penambahan modal tersebut," tulis manajemen Chandra Asri.

Manajeman perusahaan orang terkaya nomor 3 di Indonesia ini lebih lanjut menjelaskan, dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Terbatas III, setelah dikurangi biaya dan ongkos penerbitan saham, seluruhnya akan digunakan untuk belanja modal untuk menambah kapasitas produksi perseroan dan/ atau entitas anak perseroan di masa yang akan datang.

Jika mengacu pada harga saham Chandra Asri pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu 24 Maret, harga saham TPIA berada di level Rp10.525. Jika dihitung, maka potensi dana yang bakal didapatkan Chandra Asri dari rights issue ini adalah Rp75,43 triliun.

Diketahui, Chandra Asri sedang membutuhkan investasi senilai 5 miliar dolar AS atau sekitar Rp72 triliun membangun pabrik kedua di Cilegon. Maka, dana rights issue bakal mencukupi investasi pabrik baru TPIA tersebut.

Sebagai informasi, mengacu data pemegang saham TPIA per 4 Maret 2021, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menggenggam kepemilikan sebesar 41,88 persen. SCG Chemicals Company Limited menggenggam 30,57 persen, Prajogo Pangestu sebesar 15.05 persen. Sedangkan porsi kepemilikan di bawah 10 persen digenggam Marigold Resources Pte Ltd 4,75 persen, dan publik 7,75 persen.