Bagikan:

JAKARTA - Bank DBS mengumumkan bahwa perseroan telah memberikan fasilitas perdagangan terstruktur senilai 60 juta dolar AS atau setara Rp840 miliar (kurs Rp14.000) kepada PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (Chandra Asri).

Hal tersebut dilakukan DBS untuk mendukung upaya perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu tersebut dalam meningkatkan pertumbuhan ekspor produk petrokimia dari Indonesia. Disebutkan bahwa Bank DBS telah memberikan fasilitas perbankan kepada Chandra Asri sejak 2005.

Group Head of Institutional Banking Bank DBS Tan Su Shan mengatakan pihaknya senang dapat melanjutkan kemitraan dengan perusahaan milik taipan terkaya nomor 3 di Indonesia itu.

"Kami berusaha memberikan solusi pembiayaan perdagangan yang terstruktur untuk membantu lebih banyak perusahaan dari Indonesia berkembang dan tumbuh secara internasional," ujarnya dalam keterangan pers, Selasa, 22 Februari.

Tan menambahkan, fasilitas perdagangan yang diberikan kepada Chandra Asri ini secara unik mengintegrasikan kombinasi produk perdagangan untuk memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan.

"Hal ini menjawab kebutuhan perdagangan perusahaan dan memberikan fleksibilitas bagi Chandra Asri untuk meningkatkan fasilitas ini secara cepat pada saat pertumbuhan ekspor perusahaan meningkat di masa depan," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra mengatakan DBS merupakan bank yang menjalankan struktur kompleks namun dikombinasikan dengan fokus pada kemitraan jangka panjang yang baik.

"Kami senang dapat melanjutkan hubungan yang kuat dengan Bank DBS melalui fasilitas perdagangan terstruktur yang inovatif dan elegan, yang mendukung rencana strategis kami untuk pertumbuhan ekspor produk petrokimia," ungkapnya.

Untuk diketahui, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk merupakan anak usaha dari PT Barito Pacific Tbk. yang merupakan korporasi milik pengusaha senior Prajogo Pangestu.

Chandra Asri adalah produsen petrokimia terbesar dan terintegrasi di Indonesia dan mengoperasikan satu-satunya Naphtha Cracker yang memproduksi Olefins (Ethylene, Propylene), Pygas dan Mixed C4, serta Polyolefins (Polyethylene dan Polypropylene).

Belum lama ini, Chandra Asri telah menyelesaikan pembangunan pabrik Butene 1 dan Methyl Tert-Butyl Ether (MTBE) yang pertama kalinya di Indonesia pada 2020 dengan tepat waktu di tengah masa pandemi COVID-19.

Hal ini sejalan dengan rencana perusahaan untuk mengintegrasikan secara vertikal, mendukung konsumsi domestik, dan meningkatkan penjualan ekspor monomer dan polimer dari Indonesia untuk meningkatkan neraca pembayaran negara. Terbaru,  Chandra Asri dikabarkan bakal menjadi pemasok bahan baku plastik bagi produksi mobil listrik Tesla.