Lelang Sepi Peminat, Aset Tommy Soeharto Senilai Rp2,4 Triliun Bakal Dipecah
Tommy Soeharto. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Ditjen Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan berencana melelang kembali aset milik Tommy Soeharto. Sebelumnya lelang aset tersebut sepi peminat. DJKN juga mempertimbangkan untuk memecah aset tersebut guna mempermudah pelelangan.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, sekaligus Ketua Satuan Tugas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), Rionald Silaban menjelaskan waktu pelelangan selanjutnya akan diputuskan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Lebih lanjut, Rionald menjelaskan alasan di balik aset Tommy Soeharto yang belum laku, karena nilai asetnya yang sangat besar mencapai Rp2,4 triliun.

"Terkait kapan lelang (aset) Tommy nanti saya serahkan sama Bu Ani (Menteri Keuangan), itu tanggal berapa. Kemarin memang TAP, tak ada peminat. Mungkin karena size-nya agak besar sekitar Rp2 triliun," katanya dalam acara bincang DJKN, Jumat, 28 Januari.

Adapun aset Tommy Soeharto yang disita satgas terbagi atas 4 bidang tanah yang berlokasi di kawasan industri Mandala Putra, Bawuan, Cikampek, Karawang, Jawa Barat.

Rincian dari aset tersebut yakni sebidang tanah SHGB Nomor 3/ seluas 518.870 meter persegi di Desa Kamojing, Karawang, Jawa Barat, atas nama PT Timor Industri Komponen.

Kedua, tanah seluas 100.985,15 meter persegi terletak di Desa Cikampek Pusaka, Kabupaten Karawang sebagaimana SHGB Nomor 5/ Cikampek Pusaka atas nama PT KIA Timor Motors.

Ketiga, tanah seluas 98.896,700 meter persegi terletak di Desa Kalihurip, Kabupaten Karawang sebagaimana SHGB Nomor 22/Kalihurip atas nama PT KIA Timor Motors.

Terakhir, tanah seluas 530.125,526 meter persegi terletak di Desa Kamojing, Kabupaten Karawang sebagaimana SHGB Nomor 4/Kamojing atas nama PT KIA Timor Motors.

Karena besarnya nilai aset milik Tommy, Rionald mengatakan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan lelang aset secara terpisah atau dipecah-pecah agar cepat laku.

"Kita akan lihat pada dasarnya semua aset yang bisa kita monetisasi, kita akan lihat termasuk caranya," jelasnya.