JAKARTA - Perusahaan dari Grup Lippo milik konglomerat Mochtar Riady, PT Multipolar Tbk mampu membalikkan rugi menjadi laba pada periode kuartal III 2021.
Dalam laporan keuangan Multipolar, dikutip, Senin 20 Desember, emiten dengan kode saham MLPL ini membukukan penjualan neto senilai Rp7,42 triliun. Raihan tersebut turun 2,07 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp7,57 triliun.
Namun, penurunan sejumlah beban terpantau mengangkat posisi bottom line emiten Grup Lippo ini. MLPL membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp156,09 miliar atau kontras dibandingkan sebelumnya rugi Rp503,58 miliar.
Dilihat dari kontribusi pendapatan, penjualan eceran dan distribusi mengalami penurunan 2,55 persen secara tahunan menjadi Rp5.16 triliun. Sedangkan pendapatan teknologi informasi naik 5,54 persen secara tahunan menjadi Rp1,90 triliun.
Total aset MLPL pada akhir kuartal III 2021 sebesar Rp15,73 triliun naik 0,33 persen dari posisi pada akhir tahun lalu Rp15,68 triliun. Ekuitas tumbuh 19,18 persen secara year-to-date menjadi Rp4,72 triliun dan liabilitas turun 6,04 persen ytd menjadi Rp11,01 triliun.
Sebelumnya, PT Multipolar Tbk mengumumkan perusahaan patungan (joint venture/JV) dengan dua perusahaan teknologi global. Presiden Direktur dan CEO Multipolar Adrian Suherman mengatakan, JV pertama Multipolar dilakukan dengan Ping An.
BACA JUGA:
JV antara kedua perusahaan ini dilakukan dengan membentuk lending company dengan nama Ringan.
"JV kita sudah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan diizinkan beroperasi di Indonesia," kata Adrian beberapa waktu lalu.
Dia melanjutkan, Ringan tidak hanya memberikan pendanaan di pinjaman konsumtif, tetapi juga di pinjaman produktif. Sementara itu, JV kedua adalah dengan Luno, platform perdagangan kripto. Perseroan bersama Luno akan membentuk cryptocurrency wallets dan exchange di Indonesia.
Multipolar sendiri telah berinvestasi di lebih dari 50 perusahaan teknologi. Beberapa perusahaan teresbut telah menjadi pemimpin di industrinya masing-masing.