Bagikan:

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2021 tumbuh sebesar 3,51 persen secara tahunan (year-on-year/y-o-y).

Kepala BPS Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (quarter-to-quarter/q-t-q), yakni triwulan kedua 2021, pertumbuhan ekonomi trimester ketiga tahun ini tercatat naik 1,55 persen.

Adapun, secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I sampai dengan triwulan III 2021 dibandingkan dengan periode yang sama 2020 tumbuh 3,24 persen.

“Pada triwulan ketiga 2021 ini perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan produk domestik bruto atau PDB, atas dasar harga berlaku mencapai Rp4.325,4 triliun rupiah. Dan, jika dihitung berdasarkan harga konstan mencapai Rp2.815 triliun rupiah,” ujarnya saat menggelar jumpa pers virtual pada Jumat, 5 November.

Menurut Margo, secara garis besar pertumbuhan ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh dua faktor. Pertama adalah faktor eksternal global, yaitu peningkatan harga sejumlah komoditas yang memberikan keuntungan bagi RI selaku salah satu eksportir dunia. Kedua, adalah faktor internal dalam negeri.

“Kita ketahui bahwa di awal triwulan ketiga 2021 lalu, pemerintah memberlakukan PPKM Darurat level 4, tentu saja itu berdampak pada mobilitas masyarakat yang lebih rendah dibandingkan triwulan II 2021,” tuturnya.

Lebih lanjut, Margo menjelaskan jika turunnya mobilitas tercermin dari perkembangan jumlah penumpang pada tiga moda transportasi yang ikut anjlok.

“Tetapi secara keseluruhan pada September yang lalu beberapa indikator menunjukan perbaikan,” tutup Margo.