Bagikan:

JAKARTA - Banyak pertanyaan mengenai seberapa besar pengaruh 'Black Lives Matter', gerakan solidaritas George Floyd terhadap reformasi kepolisian AS atau untuk proses hukum kasus Floyd, setidaknya. Jawabannya, tentu ada. Setidaknya, itu yang terlihat di pengadilan Chauvin yang pertama. Pengadilan menaikkan uang jaminan Chauvin. Pertimbangannya: tekanan publik.

Derek Chauvin, mantan polisi Minneapolis, Amerika Serikat (AS) yang membunuh George Floyd telah menghadiri pengadilan pertamanya. Pengadilan menetapkan uang jaminan 1,25 juta dolar AS atau sekitar Rp17 miliar. Pengacara Chauvin tak keberatan dengan nilai tersebut.

Dilansir BBC, Selasa, 9 Juni, jaksa mengutip 'beratnya tuduhan' dan kemarahan publik sebagai alasan untuk menaikkan jaminan yang sebelumnya senilai 1 juta dolar AS. Derek Chauvin menghadapi dakwaan pembunuhan tingkat dua dan pembunuhan berencana.

Tiga petugas lain yang ditangkap dituduh membantu dan bersekongkol dalam pembunuhan tersebut. Chauvin tidak mengajukan pembelaan ketika ia muncul melalui telekonferensi.

Dia tidak berbicara selama 15 menit persidangan dan diborgol serta mengenakan pakaian oranye saat duduk di meja kecil. Chauvin saat ini ditahan di penjara negara bagian Minnesota di Oak Park Heights. 

Tiga petugas lain yang terlibat dalam kematian Floyd, yaitu Thomas Lane, J. Alexander Kueng dan Tou Thao, masing-masing ditahan dengan jaminan 1 juta dolar AS. Mereka dijadwalkan akan diadili pada 29 Juni, menurut catatan tahanan.

Jaminan mereka dapat diturunkan menjadi 750.000 dolar AS dengan beberapa ketentuan. Tanggal pengadilan Chauvin berikutnya yang dijadwalkan juga pada 29 Juni.

Hakim Jeannice M Reding menetapkan uang jaminan 1,25 juta dolar AS terhadap Chauvin tanpa prasyarat. Pilihan lainnya adalah jaminan sebesar 1 juta dolar AS, dengan ketentuan yang mencakup Chauvin tidak boleh menghubungi keluarga Floyd, menyerahkan senjata api yang ia miliki, dan tidak lagi bekerja dalam penegakan hukum atau keamanan selama menunggu persidangan.

Derek Chauvin (Sumber: Minnesota Department of Corrections)

Tuduhan terhadap Chauvin

Chauvin menghadapi tiga dakwaan terpisah: pembunuhan tingkat dua yang tidak disengaja, pembunuhan tingkat tiga, dan pembunuhan tingkat dua. Hukuman maksimumnya adalah hukuman penjara masing-masing 40, 25 dan sepuluh tahun.

Tuduhan lebih lanjut dapat diajukan, tetapi tampaknya tidak mungkin ia akan dituduh melakukan pembunuhan tingkat pertama. Hal tersebut dikarenakan jaksa penuntut harus membuktikan pra-perencanaan, maksud dan motif.

Dengan membawa banyak dakwaan, jaksa memberikan juri pilihan dan kemungkinan meningkatkan hukuman. Peristiwa meninggalnya Floyd juga membawa dewan kota Minneapolis membuat larangan pengekangan leher oleh petugas polisi.

Dalam kongres, Partai Demokrat juga telah mengungkap undang-undang tentang reformasi polisi. Kematian George Floyd pada Mei silam menyebabkan protes global dan seruan untuk reformasi kepolisian.

Chauvin, yang berkulit putih, menghimpit leher Floyd dengan lutut selama hampir sembilan menit di Minneapolis pada 25 Mei. Sementara itu, pelayat di Houston, Texas, di mana Floyd tinggal sebelum pindah ke Minneapolis, melihat jasad Floyd untuk terakhir kalinya pada Minggu 7 Juni.

Jasad Floyd berada di gereja The Fountain of Praise, Texas, selama enam jam. Philonise Floyd, saudara lelaki George Floyd, berterima kasih kepada keluarga-keluarga Afrika-Amerika lainnya yang terbunuh di tangan polisi yang menghadiri acara duka itu.