Nama Jalan di Depan Gedung Putih Berubah Jadi <i>Black Lives Matter</i>
Jalan Black Lives Matter di Washington DC (Twitter @DMVBlackLives)

Bagikan:

JAKARTA - Dua pekan telah berlalu, namun ribuan masyarakat Amerika Serikat masih menggelar aksi unjuk rasa dan memprotes isu rasisme yang menewaskan seorang pria kulit hitam George Floyd pada 25 Mei lalu. Berbagai bentuk dukungan telah dilakukan, salah satunya lewat kampanye bertuliskan 'Black Lives Matter'.

Seperti dilansir Buzzfeed, ribuan masyarakat dan seniman turun ke jalan dan membuat mural raksasa bertuliskan 'Black Lives Matter' dengan cat kuning di Jalan 16th Washington, D.C yang mengarah langsung ke Lafayette Park dan Gedung Putih. 

Aksi mural ini diinisasi Wali Kota Washington, Muriel Bowser bersama sejumlah seniman untuk mengkampanyekan anti-rasisme. Selain itu, dirinya juga memprotes kebijakan Presiden AS Donald Trump yang kerap melontarkan pernyataan kontroversi dan bernada rasisme, di tengah gelombang protes. 

"Sebagai warga Washington, kita semua ingin berada di sini bersama dalam damai untuk menunjukkan aksi di Amerika. Kamu dapat berkumpul dengan damai, kamu akan membawa keluhan kepada pemerintah, dan dapat menuntut perubahan," ujar Bowser lewat akun Instagram pribadinya dengan menyematkan tagar #BlackLivesMatter.

Selain mural raksasa, pemerintah kota Washington DC juga meresmikan nama jalan itu menjadi "Black Lives Matter Plaza". Aksi ini juga mendapat respon positif dari masyarakt dan warga kulit hitam yang tinggal di Washington.

"Kami di sini damai sebagai orang Amerika, di jalan Amerika tepatnya Washington DC," komentar warganet.

Tulisan mural raksasa ini juga bisa terlihat dari kejauhan. Bahkan perubahan nama jalan itu juga direspon oleh Google, yang kemudian merubah nama jalan 16th Street NW menjadi 'Black Lives Matter Plz NW'. 

Nama Jalan Black Lives Matter di Washington DC (Google Maps)

Sejatinya, Washington DC menjadi tempat protes lebih dari satu pekan upaya menanggapi kematian George Floyd di tangan petugas polisi Minneapolis. Publik marah setelah video viral, yang memperlihatkan momen ketika leher Floyd ditindih oleh Chauvin selama hampir sembilan menit.

Selain itu, pagar setinggi 2,4 meter baru saja dibangun di sekeliling Lafayette Square, yang membuat Gedung Putih dikelilingi penjagaan ekstra ketat saat aksi unjuk rasa dan kerusuhan yang terjadi. 

Tak hanya di Amerika Serikat, kematian George Floyd ini memicu kemarahan besar di negara-negara lainnya. Mereka sepakat untuk menentang aksi ketidakadilan terhadap isu rasisme.