Bagikan:

JAKARTA - Sebuah pesawat melintas di atas Stadion Etihad ketika Manchester City menghadapi Burnley pada Senin malam dengan pesan "White Lives Matter Burnley". 

Insiden itu terjadi tak lama setelah dimulainya pertandingan Liga Premier. Atau sesaat setelah para pemain bertekuk lutut mendukung aksi Black Lives Matter.

Belum diketahui siapa yang bertanggung jawab atas aksi tersebut. Namun Burnley menyatakan pihaknya mengutuk aksi tersebut lantaran nama mereka ada di spanduk tersebut

"Burnley sangat mengutuk tindakan mereka yang bertanggung jawab atas pesawat itu dan spanduk ofensif yang berkibar di Etihad pada Senin malam," kata Burnley dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan saat jeda babak pertama.

"Kami ingin menjelaskan bahwa mereka yang bertanggung jawab tidak diterima di Turf Moor (markas Burnley). 

"Ini sama sekali tidak mewakili apa yang diperjuangkan oleh Burnley dan kami akan bekerja sepenuhnya dengan pihak berwenang untuk mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab dan mengeluarkan larangan seumur hidup." 

Sebelum setiap pertandingan dalam kompetisi, para pemain berlutut untuk menunjukkan dukungan mereka setelah kematian George Floyd di Amerika Serikat. 

Selanjutnya, semua pemain mengenakan tulisan Black Lives Matter di bagian belakang baju mereka.

Sementara itu, para pemain Burnley merasa malu dengan insiden rasisme tersebut. Kapten klub, Ben Mee mengatakan penampilan The Clarets terpengaruh oleh spanduk tersebut.

"Itu memberi dampak besar bagi para pemain kami," kata Mee kepada BBC Radio 5 Live. "Kami, sebagai sekelompok pemain, mengutuknya, kami malu, kami malu.

"Kami malu. Kami kecewa, kecewa, dan itu melenceng dari semua yang kami coba lakukan sebagai kelompok pemain di seluruh Liga Premier dan masyarakat, dan seluruh gerakan dan komunitas Black Lives Matter."

Dalam laga itu, Burnley dibantai Mancheter City lima gol tanpa balas.