Peraturan dan Strategi Bermain Catur: Mengenal Bidak dan Cara Memanfaatkannya
Cuplikan film Queens Gambit (Sumber: IMDB)

Bagikan:

JAKARTA - Pernah bertanya-tanya bagaimana catur bisa disebut olahraga? Catur digolongkan sebagai olahraga karena aktivitas berat yang dilakukan otak selama permainan berlangsung. Catur membutuhkan konsentrasi karena mengandalkan strategi dan terkait erat dengan aturan-aturan baku. Bagaimana peraturan dalam permainan catur?

Catur diakui sebagai salah satu cabang olahraga resmi dunia pada tahun 2000 oleh International Olympic Committee (IOC). Sebelumnya, catur disebut permainan. Setelah pengakuan itu, olimpiade khusus catur diselenggarakan setiap dua tahun sekali, lebih padat dari cabang olahraga lain yang digelar empat tahun sekali.

Keunikan, kerumitan dan dinamika permainan catur terus berkembang seiring perkembangan teknologi komputer dunia. Meski begitu, ada sejumlah aturan baku dalam permainan catur. Aturan ini ditetapkan secara resmi oleh Federation International Des' Eches (FIDE).

Peraturan catur

Dikutip dari situs resmi FIDE, aturan pertama dalam catur adalah permainan harus dilakukan dengan sportif. Tidak dibenarkan untuk seorang pemain mengganggu konsentrasi lawan. Permainan catur juga didasari oleh filosofi kuat bahwa setiap pemain harus berjiwa atlet, selalu berpedoman pada semboyan Catur Gen's Una Sumus, yang artinya "Kita Satu Keluarga".

Aturan kedua, permainan catur berjalan dengan pemain melangkah bergantian. Pemain bidak putih diberi kesempatan jalan duluan. Setelahnya, pemain bidak hitam. Begitu seterusnya. Kemudian, bidak yang sudah disentuh harus dijalankan. Kecuali bidak itu tidak mungkin untuk dijalankan. Aturan keempat, langkah pemain dinyatakan selesai ketika pemain melepaskan bidak dari pegangannya.

Kelima, bidak yang dipegang dan menyentuh milik lawan harus dimakan, kecuali tak memungkinkan. Kemudian, pemain diberi kebebasan untuk memakan atau tidak bidak pion yang terdorong dua langkah dan sejajar dengan bidak lawan. Lalu, pion promosi atau petak akhir harus diganti, terserah pemain yang bersangkutan.

Situasi lain dalam aturan adalah ketika posisi skak atau ster. Aturan memberi kebebasan situasi ini boleh 'diucap' atau tidak. Jadi seorang pemain tak selalu harus mengucap "skak" atau "ster." Bidak dinyatakan mati ketika lawan menyerah, raja lawan mati, atau waktu berpikir sudah habis. Sejak 1995, FIDE menetapkan aturan resmi waktu permainan catur dengan 40 langkah dalam 90 menit, dilanjutkan tambahan 30 menit sampai selesai dan tambahan 30 detik per langkah.

Aturan lain adalah terkait remis atau draw. Situasi ini terjadi berdasar persetujuan dua pihak. Remis juga terjadi ketika permainan mengalami skak abadi tiga kali berturut-turut, bangunan sama tiga kali berturut-turut atau dua pemain saling tidak memakan bidak catur lawan selama 40 langkah.

Lainnya, terkait rokade. Ada dua cara dalam rokade. Pertama, rokade panjang dan rokade pendek. Raja harus dipegang duluan, dengan ketentuan raja tidak diancam oleh bidak lawan. Situasi lain, raja dalam keadaan terancam (open) atau salah langkah yang diambil lawan. Dalam keadaan itu, langkah tak bisa diulang.

Rokade adalah gerakan khusus dalam permainan catur. Gerakan ini melibatkan raja dan benteng dengan warna yang sama. Notasi untuk catur rokade dalam sistem catur deskriptif dan aljabar dalah 0-0 jika raja berada di sebelah benteng dan 0-0-0 bila ratu di samping benteng.

Langkah-langkah bidak catur

Satu set bidak catur terdiri dari 16 biji, yakni pion (pawn), benteng (rook), kuda (knight), gajah (bishop), ratu (queen), serta raja( king).

Pion adalah bidak paling dasar dalam permainan. Setiap pemain memiliki delapan bidak pion. Di gerakan pertamanya, pion bisa bergerak sebanyak satu atau dua kotak. Setelahnya, pion hanya bisa berjalan satu kotak. Pion hanya bisa memakan bagian lain yang berada satu kota secara diagonal dari posisinya. Pion hanya bisa bergerak maju. Dilarang mundur.

Benteng berbentuk seperti menara istana. Ia bergerak horizontal dan vertikal sejauh mungkin. Semua lawan yang berada di jalurnya dapat ia makan. Lainnya, bidak kuda. Sesuai dengan namanya, bidak kuda berbentuk kepala kuda. Bidak kuda berjalan dengan bentuk L yang terdiri dari dua kotak horizontal dan satu kotak vertikal atau sebaliknya.

Kuda hanya bisa memakan bidak yang ada di kotak yang ia tempati. Yang menarik dari kuda, ia adalah satu-satunya bidak yang bisa melompati bidak lain. Setelah kuda, ada gajah. Bidak berbentuk menyerupai topi ini hanya bisa bergerak vertikal. Seperti benteng, bidak gajah bisa bergerak sejauh mungkin.

Lainnya, bidak ratu. Bidak ini adalah yang paling berkuasa. Bentuknya bermahkota. Bidak catur bisa bergerak secara bebas, baik horizontal, vertikal, atau diagonal dengan jarak tak terbatas. Terakhir, bidak raja. Raja hanya bisa bergerak satu kotak ke arah manapun. Meski tak seberkuasa ratu, raja adalah bidak yang harus dijaga oleh pemain, bagaimanapun caranya. Jika bidak rajamu dimakan lawan, maka kamu kalah.

Strategi memanfaatkan bidak-bidak

Jika raja bernilai besar sebagai bidak yang harus dilindungi, bidak-bidak lain memiliki nilai masing-masing yang dapat menentukan permainan. Untuk mematangkan strategi permainan catur, kamu harus memahami keunggulan-keunggulan bidak itu.

Ratu, adalah yang paling serba guna. Ratu sangat berguna untuk melindungi bidak atau melakukan serangan ganda (forking). Ratu mengombinasikan kekuatan gajah dan benteng di dalam satu bidak. Setelah raja, ratu adalah yang paling berharga.

Selanjutnya kuda. Kuda sangat berguna untuk melakukan serangan tiba-tiba, juga fork. Pola gerakan kuda yang dapat melewati bidak-bidak di papan bisa sangat tak terprediksi dan membingungkan pemain pemula.

Lalu, gajah. Bidak ini biasanya unggul pada posisi terbuka. Namun banyak pemain pemula terkadang meremehkan gajah dan tidak menggunakannya secara maksimal. Benteng adalah salah satu bidak paling kuat karena jarak langkah dan serangan yang panjang. Benteng sangat bagus untuk permainai di barisan terbuka.

Pion mungkin bukan yang paling kuat. Tapi pion bisa sangat berguna sebagai perangkap, memaksa lawan mengorbankan buah tertentu dalam situasi terjepit. Bahkan, dalam permainan penting dan dimanfaatkan dengan tepat, pion kerap kali men-skak mat raja.

*Baca Informasi lain soal CATUR atau baca tulisan menarik lain dari Yudhistira Mahabharata.

BERNAS Lainnya