JAKARTA - Kematian akibat zombie tak akan lagi membosankan. Begitu yang terbayang ketika mendengar Timo Tjahjanto akan menggarap proyek remake film Train to Busan. Kita tahu segila apa Timo. Fantasi Timo soal kematian selalu mengesankan. Ingat, Libido, yang jadi bagian dari proyek kolaborasi film pendek ABCs of Death (2012)?
Adakah fantasi yang lebih gila dari sajian gambar orang-orang yang diikat di sebuah kursi, dipaksa berkompetisi onani hingga orgasme? Siapapun yang kalah, maka ia mati. Epy Kusnandar tampil mengagumkan dalam salah satu adegan ini.
Bagian gilanya, mereka harus onani dengan sajian pemandangan mengerikan di hadapan mereka, mulai dari gadis cacat yang masturbasi dengan kaki palsunya hingga seorang bocah yang disodomi lelaki paruh baya.
Adegan di atas adalah sudut kecil yang sangat gelap di dalam pikiran Timo. Adegan itu tayang dalam Libido, karya Timo yang jadi bagian dari kompilasi film pendek ABCs of Death (2012).
Dalam proyek itu, Timo dan 25 sutradara lain dari seluruh dunia diminta menggambarkan berbagai proses kematian.
Kematian-kematian itu harus tergambar dalam satu judul yang mewakili masing-masing alfabet, mulai dari A sampai Z. Dan "L" untuk Libido, jadi salah satu gambaran kematian paling mengerikan. Betapa sintingnya.
Karya lain Timo yang dinanti
Train to Busan barangkali terdengar menyenangkan. Namun Timo sejatinya masih menyimpan proyek lain yang juga mengundang antusiasme sejak awal. Apa kabar JITU?
Pada 2019 lalu, Timo melempar petunjuk penting soal proyek filmnya. Sebuah unggahan di akun Instagram @timobros menunjukkan tanda-tanda adaptasi komik JITU bakal segera direalisasikan ke layar lebar oleh Timo.
Timo mengunggah sebuah gambar yang menampilkan huruf "J" dengan karakter font yang identik dengan komik JITU karya kreator lokal Yudha Negara Nyoman dan Haryadhi.
"Malam ini kita mulai menghapus kesenjangan itu," tulis Timo.
Mengangkat latar di masa Orde Baru, komik bergenre action-thriller itu bercerita tentang operasi gelap militer dan berbagai konspirasi di belakangnya. JITU, secara mantap menjadikan Indonesia sebagai universe-nya.
Tak hanya latar, tapi juga berbagai persoalan sosial yang amat khas dengan kondisi negeri. Maraknya peristiwa pembegalan, misalnya, yang disuntik ke dalam plot JITU volume pertama.
Komik JITU terkonsentrasi pada tokoh utama bernama Rudra. Ia digambarkan sebagai seorang pemuda yang tak sengaja terjebak masuk ke dalam organisasi penembak jitu misterius yang banyak direpresentasikan para pembaca sebagai kelompok petrus atau penembak misterius yang dikenal luas pada masa Orde Baru.
Dalam misi pertamanya, Rudra dan beberapa penembak jitu lain didesak mengikuti sebuah kompetisi menembak, dengan sasaran para pebalap liar. Dalam adegan pembuka, peluru-peluru melesat tajam, darah-darah berceceran, dan isi kepala berhamburan.
Komik terbitan Re: On Comics ini terasa sangat cocok buat Timo yang "doyan darah". JITU adalah komik bersegmentasi dewasa (21+), di mana begitu banyak adegan kekerasan, darah serta kematian yang diangkat ke atas halaman.