Bagikan:

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanfaatkan KTT ASEAN 2023 juga sebagai wadah mempromosikan destinasi wisata Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selepas melakukan serangkaian pertemuan, Rabu sore 10 Mei 2023, Jokowi dan Ibu Iriana mengajak para pemimpin ASEAN menaiki kapal pinisi. Mereka duduk melingkar di geladak kapal saling bercengkrama sambil menikmati suasana sunset di Nusa Tenggara Timur.

Di sebelah kanan Presiden Jokowi duduk Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, sementara di sebelah kiri Ibu Iriana duduk istri Perdana Menteri Malaysia, Wan Azizah Wan Ismail.

Di sela perbincangan, Jokowi memberikan informasi bahwa banyak tempat-tempat bagus lainnya di Labuan Bajo yang menjadi favorit wisatawan.

Ada Pulau Rinca, Pulau Padar, Gua Batu Cermin, dan Taman Nasional Komodo. Bahkan, sebelum dinobatkan sebagai 7 keajaiban dunia pada tahun 2012, Taman Nasional Komodo juga telah ditetapkan sebagai Cagar Biosfer sejak tahun 1977 dan Warisan Alam Dunia pada 1991 oleh UNESCO.

“Labuan Bajo juga tempat yang bagus untuk diving dan snorkeling,” kata Jokowi seperti yang tertulis di laman Sekretariat Presiden.

Presiden Jokowi bersama Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden Filipina Ferdinand R. Marcos Jr. (BPMI Setpres/Laily Rachev)

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong takjub. Menurutnya, ia telah melihat foto keindahan NTT, tapi ketika melihatnya secara langsung ternyata lebih baik.  Ini pengalaman pertama untuk Lee berkunjung ke NTT.

“Rasanya sangat menyenangkan, sejauh ini sangat tenang, sangat mulus, kami menantikan untuk melihat matahari terbenam. Saya sangat senang kita bisa melihat matahari, saya pikir itu cukup spektakuler,” ujar PM Lee.

Sama halnya dengan para pemimpin ASEAN lainnya. Presiden Filipina, Ferdinand R. Marcos Jr pun mengakui pemandangan alam Labuan Bajo sangat indah. Ini merupakan suguhan tepat untuk menjernihkan kembali pikiran selepas seharian bekerja.

“Indah, pemandangannya indah, jadi kami sangat khawatir karena ketika saatnya tiba bagi kami untuk menjadi tuan rumah ASEAN, kami harus melakukan yang lebih baik dari ini. Indonesia menetapkan standar sangat tinggi, kita harus bersaing,” kata Presiden Marcos.

Pangeran Abdul Mateen dari Brunei Darussalam pun meyakini suasana alam Labuan Bajo tak kalah dengan Bali dan nantinya akan ada lebih banyak lagi wisatawan yang datang.

“Kami senang dan ini pertama kalinya kami di Labuan Bajo jadi kami senang berada di kapal ini melihat sisi berbeda dari KTT ASEAN. Ya sangat bagus, sangat santai terutama setelah pertemuan hari yang panjang,” ujar Pangeran Abdul Mateen.

Super Prioritas

Sebelum pandemi COVID-19 melanda, sekiranya pada periode 2010-2019, tren kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia meningkat pesat, dari hanya 7 juta kunjungan pada 2010 menjadi 16,11 juta kunjungan pada 2019 menurut data Badan Pusat Statistik.

Namun memang 41 persen kunjungan wisatawan mancanegara masih mengarah ke Bali. Atas dasar inilah, pemerintah pada 2015 mencetuskan pengembangan pariwisata lainnya di luar Bali dengan harapan mampu menciptakan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi dari sektor pariwisata.

Presiden Jokowi menginstruksikan tren kenaikan kunjungan wisman ke Indonesia harus menjadi momentum memperkuat pariwisata dan mendatangkan lebih banyak lagi.

Awalnya, ada 10 destinasi wisata yang masuk skala prioritas. Seiring prosesnya, hanya lima tempat yang menjadi destinasi super prioritas, satu di antaranya adalah Labuan Bajo.

“Ini adalah keputusan yang sudah diambil di level tertinggi. Presiden bilang kalau membangun fokus, cari lima yang berpotensi menjadi Bali baru. Kalau lima destinasi ini sudah selesai kita persiapkan, kita perluas lagi,” ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno seperti yang tertulis di laman Kemenparekraf.

Pembangunan destinasi super prioritas, menurut Sandiaga, dilakukan secara komprehensif meliputi pengembangan infrastruktur aksesibilitas, amenitas, hingga jaringan telekomunikasi. Termasuk pula pengembangan produk wisata, perbaikan ekosistem ekonomi kreatif, hingga persiapan sumber daya manusia (SDM) di setiap lokasi.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Summit 2023 menjadi momentum mengakselerasi pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo. (Antara/Indrianto Eko Suwarso/wsj/pri)

“Karena ini super prioritas, maka interkoneksi dari sisi infrastruktur harus digarap dengan serius. Seperti bandara, pelabuhan, hingga jalan daratnya. Semua harus memiliki kualitas kelas dunia,” katanya.

Lewat pembangunan 5 destinasi super prioritas tersebut, pemerintah hingga 2024 menargetkan kontribusi sektor pariwisata dalam PDB meningkat menjadi 5,5 persen, devisa dari sektor pariwisata menjadi 30 miliar dolar Amerika, serta jumlah wisatawan nusantara 350-400 juta perjalanan dan wisatawan mancanegara 22,3 juta kunjungan.

Untuk Labuan Bajo, pembenahan sudah dilakukan sekiranya sejak 2020. Bermula dari perluasan dan peningkatan bandara dan pemindahan pelabuhan. Adapun pembenahan jalan darat dilakukan pada awal 2022. Meliputi pembangunan Jalan Ruas Labuan Bajo–Sp. Nalis–Sp. Kenari–Tanamori sepanjang 25 km dan empat jembatan dengan total panjang 175 meter.

Saat ini pun Labuan Bajo sudah memiliki berbagai fasilitas dan infrastruktur MICE yang diharapkan dapat berkontribusi dalam pencapaian target wisatawan mancanegara sebesar 8,5 juta pada tahun ini serta penciptaan 4,4 juta lapangan kerja hingga tahun 2024.

Sandiaga memastikan event-event kelas nasional akan dibawa ke Labuan Bajo. Tidak hanya terbagi di musim sibuk, tetapi juga di musim yang diprediksikan jumlah wisatawannya menurun.

KTT ASEAN Summit 2023 menjadi sebuah momentum untuk mengakselerasi pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo,” kata Sandiaga.