Bagikan:

JAKARTA - Upaya Ketua DPR Puan Maharani mempromosikan pariwisata Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 patut diapresiasi. Puan dinilai telah memainkan diplomasi parlemen yang baik, khususnya dari sisi pariwisata.

Praktisi Dunia Pariwisata, Taufan Rahmadi memprediksi pariwisata akan cepat maju jika ada komitmen kuat dari pimpinan atau pemegang kebijakan, Jadi langkah Puan yang melakukan sejumlah hal selama KTT ASEAN dalam upayanya membantu mempromosikan Labuan Bajo.

“Cara Puan mengajak delegasi KTT ASEAN berpelesiran juga merupakan bentuk diplomasi parlemen yang apik, terutama di sektor pariwisata,” ucap Taufan, Jumat 12 Mei.

Salah satu upaya Puan mengekspos pariwisata Labuan Bajo adalah dengan mengajak delegasi anggota ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) berkeliling kawasan Labuan Bajo dengan Kapal Phinisi. AIPA yang merupakan forum parlemen negara-negara Asia Tenggara turut menjadi peserta KTT ASEAN ke-42.

Bertindak sebagai hosting karena merupakan Ketua AIPA tahun 2023, Puan membawa pimpinan parlemen negara-negara ASEAN berlayar dengan kapal tradisional Indonesia pada Selasa (9/5) lalu. Para pimpinan parlemen negara Asia Tenggara itu berlayar menikmati pesona senja Labuan Bajo mengelilingi deretan pulau yang ada di kawasan salah satu andalan pariwisata Indonesia itu.

Beberapa pimpinan parlemen Asia Tenggara itu seperti Ketua Dewan Rakyat Malayasia Dato Johari bin Abdul, Ketua DPR Vietnam Nguyen Duc Hai, Ketua DPR Laos Sounthone Xayachack, Wakil Pertama Ketua Majelis Tinggi Thailand Singsuk Singpai dan perwakilan parlemen Singapura, Desmond Choo.

Para delegasi AIPA itu dimanjakan pemandangan indah hamparan pulau di Labuan Bajo seperti Pulau Bidadari, Pulau Kalong, Pulau Taka Makassar, Pulau Manta Point, Pulau Kanawa, Pulau Padar, Pulau Rinca serta Pulau Komodo. Mereka juga sempat melihat momen kelelawar berterbangan di waktu senja saat kapal mendekati Pulau Kalong.

Puan turut menjamu delegasi pimpinan parlemen ASEAN dengan makan malam di atas geladak kapal yang sedang berlayar. Delegasi AIPA pun merasa puas karena tak hanya dimanjakan oleh pesona Labuan Bajo, tapi juga ikut merasakan sensasi dinner di tengah laut dengan pemandangan indah.

Lebih dari itu, Puan turut memperkenalkan budaya lokal kepada delegasi AIPA. Bahkan di setiap agenda di KTT ASEAN, Puan terus mempromosikan wastra Indonesia melalui pakaian yang dikenakakannya.

“Langkah Puan Maharani memperkenalkan Labuan Bajo dengan beragam atraksi dan produk tentunya akan berdampak juga kepada UMKM yang ada di sana,” jelas Taufan.

Penulis Buku ‘Protokol Destinasi, Panduan Pemulihan Destinasi Wisata di Era New Normal’ itu juga memuji Puan yang mengunjungi kawasan Meeting, Incentives, Conventions dan Exhibitions (MICE) Golo Mori di Manggarai Barat, NTT.

Menurut Taufan, pilihan Puan meninjau perkembangan pembangunan MICE Golo Mori yang sudah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) itu di sela-sela perhelatan KTT ASEAN menunjukkan sosok pemimpin yang berkomitmen terhadap kemajuan pariwisata daerah.

“Puan Maharani saya lihat selama ini memang memperlihatkan dukungannya di sektor pariwisata. Di berbagai kunjungan kerjanya, ia banyak datang meninjau destinasi wisata. Dan apabila ada persoalan, dia turut mendorong Pemerintah memberikan solusi,” sebutnya.

MICE Golo Mori sendiri menjadi venue side event KTT ASEAN 2023. Lokasi tersebut pun dijadikan tempat pertemuan ASEAN Youth Standing Commite (YTC), di mana anak-anak muda dari kawasan Asia Tenggara juga bisa menikmati pesona keindahan Indonesia.

Dalam kunjungannya ke KEK Golo Mori, Puan meminta ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) sebagai pihak pengembang untuk meningkatkan infrastrukur penunjang kawasan pariwisata berkelanjutan terintegrasi tersebut. Puan juga meminta agar UMKM lokal dilibatkan dalam pengelolaan KEK Golo Mari.

“Sorotan dari Puan Maharani sebagai pimpinan legislatif harus didengar pihak pengembang karena DPR merupakan perpanjangan tangan rakyat,” jelas Taufan.

Di perhelatan KTT ASEAN, Puan pun mempromosikan sajian makanan khas setempat kepada delegasi AIPA. Menurut Taufan, upaya Puan tersebut menjadi ajang promosi mengenalkan kuliner lokal kepada wisatawan asing.

“Beberapa wisatawan biasanya akan mencari makanan khas daerah setempat saat melakukan wisata. Dengan promosi dari seorang tokoh penting, pastinya delegasi KTT ASEAN tak akan ragu untuk kembali datang ke Labuan Bajo maupun mencoba destinasi wisata lainnya di Indonesia,” ujar pengamat pariwisata dari Indonesia Tourism Strategist tersebut.

Taufan yang juga menjabat sebagai Tim Akselerasi, Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata itu menilai, kolaborasi yang baik antara Pemerintah dan DPR telah berhasil menunjukkan wajah indah Indonesia.

Sebab dalam rangkaian kegiatan selama KTT ASEAN ke-42, delegasi disajikan pengalaman berwisata di Labuan Bajo. Para pimpinan negara ASEAN diketahui mengikuti kegiatan sunset viewing dan menikmati pertunjukan seni budaya.

Tak hanya itu, Pemerintah juga mengadakan Festival Rakyat dan pameran berbagai produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, serta aksi bersih-bersih pantai (beach clean-up). Bahkan Pemerintah berhasil membuat Kepala Negara yang KTT ASEAN di Labuan Bajo memakai kemeja tenun songket Manggarai Barat dengan motif Mata Manuk (mata ayam).

"Kolaborasi yang apik antara Pemerintah dan DPR terbukti telah mempesona para pimpinan negara Asia Tenggara. Banyak dari kepala negara ASEAN yang kemudian lanjut berpelesiran setelah acara utama KTT ASEAN selesai,” sebut Taufan.

Para delegasi KTT ASEAN memang banyak yang menyempatkan diri mendatangi objek wisata lain di Labuan Bajo. Ada yang ke Goa Batu Cermin, Goa Rangko hingga mengunjungi Taman Nasional Komodo.

“Keberhasilan KTT ASEAN ini berkat kerja sama semua pihak. Kesuksesan ini saya yakin akan berdampak positif terhadap popularitas destinasi wisata Indonesia,” tutur Taufan.

Sejumlah tokoh penting Asia Tenggara mengaku terbuai dengan pesona pariwisata Indonesia setelah menghadiri KTT ASEAN di Labuan Bajo. Banyak pimpinan ASEAN yang memuji kesuksesan Indonesia sebagai tuan rumah KTT ASEAN tahun ini.

Seperti yang diungkapkan Putra Sultan Brunnei Darusalam, Pangeran Abdul Mateen. Ia terkesan saat berlayar di Labuan Bajo menggunakan Kapal Phinisi dan meyakini kawasan tersebut akan dikunjungi banyak orang.

“Saya tahu Bali sangat terkenal, tetapi Labuan Bajo tidak setenar Bali. Saya pikir KTT ASEAN ini akan menarik lebih banyak orang untuk datang,” ungkap Abdul Mateen.

Hal senada juga diungkapkan Presiden Filipina, Ferdinand R. Marcos Jr. Ia menyampaikan kekagumannya terhadap kawasan Labuan Bajo dan menyatakan destinasi wisata tersebut merupakan salah satu yang terbaik di Asia Tenggara.

“Indah, pemandangannya indah, jadi kami khawatir karena ketika saatnya tiba bagi kami untuk menjadi tuan rumah ASEAN, kami harus melakukan yang lebih baik dari ini. Indonesia menetapkan standar sangat tinggi, kita harus bersaing,” jelas Marcos.

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsiang Loong mengungkapkan kekagumannya dan mengaku akan kembali lagi mengunjungi NTT di masa depan. Pernyataan tersebut disampaikan saat menikmati matahari terbenar di atas Kapal Phinis.

“Oh rasanya sangat menyenangkan, sejauh ini sangat tenang, sangat mulus. Kami menantikan untuk melihat matahari terbenam. Saya sangat senang kita bisa melihat matahari, saya piker itu cukup spektakuler,” ucap Lee Hsiang Loong.