JAKARTA – Ingatkah dengan Paul Si Gurita? Ketika ajang Piala Dunia 2010, kehadirannya mengejutkan para penikmat sepak bola. Hewan ‘peramal’ ini tercatat mampu menebak tujuh pertandingan dengan tepat. Puncaknya, pada laga final antara Spanyol vs Belanda.
Cara Paul meramal dengan memilih satu dari dua kotak berisi makanan dan lambang negara yang bertanding. Dia mengabaikan kotak berisi kerang bergambar bendera Belanda dan memilih memakan kerang di kotak bergambar bendera Spanyol.
Padahal, dalam ajang Piala Dunia, Belanda memiliki rekam jejak lebih baik dengan tiga kali menjadi finalis. Sementara Spanyol, masuk semifinal saja belum pernah ketika itu.
Tak dapat dipungkiri, hal-hal semacam itu memang menjadi sekelumit cerita dalam setiap ajang Piala Dunia. Tak berbeda jauh saat ini. Sudah banyak prediksi bermunculan mengenai siapa juara Piala Dunia 2022 Qatar.
Namun, mungkin tidak lagi menggunakan hewan yang hanya berdasar tebak-tebakan. Kini, lebih berbasis kecanggihan teknologi dan analisa dari sisi tertentu.
Tujuh dari delapan negara yang tercatat pernah menjadi juara dunia akan berlaga di Piala Dunia 2022 Qatar. Mampukah Uruguay, Jerman, Brasil, Inggris, Prancis, Spanyol, atau Argentina kembali mengangkat trofi? Atau apakah muncul juara baru?
Aplikasi taruhan SBK memprediksinya dengan menggunakan komputer super. Melansir Daily Star, Polandia, Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Serbia, Kamerun, dan Ghana akan terhenti langkahnya di babak penyisihan grup.
Sedangkan Inggris, Wales, Senegal, Prancis, Brasil, Argentina, dan sejumlah tim lainnya berhasil masuk ke babak 16 besar.
“Inggris diprediksi menjadi juara grup dan akan melawan Senegal di babak 16 besar. Pasukan Gareth Southgate, menurut superkomputer, kemudian akan menghadapi Perancis,” tulis Daily Star, September lalu.
Pada babak 8 besar, komputer super memprediksi ada enam tim negara Eropa dan dua tim raksasa Amerika Selatan, yakni Brasil dan Argentina.
“Inggris akan kalah di babak 8 besar melawan Prancis,” lanjut Daily Star.
Menurut komputer super tim yang berhasil masuk ke semifinal adalah Brasil, Perancis, Argentina, dan Belgia. “Brasil diperkirakan akan mengalahkan Prancis di final untuk memenangkan Piala Dunia keenam mereka dan yang pertama dalam 20 tahun. Sedangkan Argentina mengalahkan generasi emas Belgia di perebutan peringkat ketiga.”
Sama halnya dengan OPTA. Produsen data olahraga terkemuka ini pun memprediksi juara Piala Dunia 2022 Qatar menggunakan kecerdasan buatan. Brasil, menurut OPTA berpeluang 16,3 persen menjadi juara.
“Neymar, Vinicius Junior dan rekan satu tim mereka memiliki peluang 88,5 persen untuk mencapai babak sistem gugur, dan peluang 25,7 persen untuk mencapai final. Argentina memiliki peluang terbaik kedua dengan 13,1 persen, diikuti Perancis dengan 12 persen, Spanyol dengan 8,9 persen, dan Inggris dengan 8,8 persen,” kata Steve Prices dalam tulisannya di Forbes, Sabtu (12/11).
Kendati begitu, menurut Prices, “Dengan tidak adanya tim yang memiliki peluang lebih dari satu banding enam untuk memenangkan Piala Dunia, data OPTA menunjukkan betapa sulitnya untuk memilih dengan tepat siapa yang akan mengangkat trofi pada 18 Desember nanti.”
BACA JUGA:
Prediksi Ekonom
Sedangkan Lloyd’s of London memprediksi Inggris yang akan menjadi juara Piala Dunia 2022 Qatar. Pasar terkemuka dunia untuk solusi risiko perusahaan ini, menurut Steve Price, mendasarkan analisisnya lewat riset yang didukung oleh Pusat Penelitian Ekonomi dan Bisnis.
Riset menggunakan indikator upah, sponsor, usia, dan posisi di lapangan untuk menghitung nilai pemain yang dapat diasuransikan.
Secara keseluruhan, nilai asuransi pemain Piala Dunia 2022 Qatar adalah sekitar 26 miliar dolar AS, meningkat 10,6 miliar dolar AS dari ajang sebelumnya.
“Lloyd's menghargai Inggris sebesar 3,74 miliar dolar AS, menjadikan mereka tim paling berharga di Qatar 2022,” kata Prices.
Perancis berada di urutan kedua paling berharga dengan 3,14 miliar dolar AS dan Brasil dengan 3,02 miliar dolar AS. Ini menilai Jude Bellingham dari Inggris sebagai pemain yang paling dapat diasuransikan, diikuti oleh Kylian Mbappe dari Perancis.
Lloyd's memprediksi Inggris akan memuncaki grup mereka sebelum mengalahkan Senegal, Perancis, dan Spanyol di babak sistem gugur. Inggris kemudian akan menang melawan Brasil di final Piala Dunia 2022 Qatar.
“Berdasarkan metode ini, Lloyd’s dengan tepat memilih pemenang pada tahun 2014 dan 2018,” ucap penulis sepak bola itu.
Seperti diketahui, meski jadwal sudah bergeser ke musim dingin, tetapi suhu udara di negara-negara Timur Tengah tentu masih lebih panas daripada Eropa. Suhu rata-rata tahunan di Qatar selama periode November-Desember, menurut Weather Spark, berkisar antara 17-29 derajat Celcius.
Mereka yang terbiasa bermain di La Liga, Serie A, dan klub Amerika Latin mungkin tidak begitu terkendala dengan suhu udara pada musim dingin di Qatar, tetapi bagaimana dengan mereka yang terbiasa bermain di Liga Primer Inggris? Pada musim panas sekali pun suhu udara di Inggris hanya berkisar 9-18 derajat Celcius.
Dari 26 pemain Three Lion yang dipanggil untuk Piala Dunia 2022 Qatar, hampir seluruhnya bermain di Liga Primer. Begitupun Brasil, hampir seluruh pemain tengahnya sebagai pengatur ritme permainan sepak bola berlaga di klub-klub Inggris. Apakah mereka mampu beradaptasi dengan suhu udara di Qatar?