Banjir di Cipinang Melayu, Ratusan Warga Terancam Tidur di Kolong Tol Becakayu
Petugas mengevakuasi warga dari ketinggian air/ Foto: IST

Bagikan:

JAKARTA - Permukiman warga bantaran Kali Sunter yang berada di 7 RT, RW 04, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur mulai terendam banjir sejak Senin 1 November, sore. Hingga Senin malam, air mulai mencapai ketinggian hingga 75 sentimeter.

"Ketinggian air mencapai 75 sentimeter di wilayah bantaran kali. Air mulai naik tadi jam 4 sore. Selain hujan, penyebab banjir karena ada kiriman air dari hulu," kata Ketua RW 04, Irwan kepada wartawan di lokasi banjir, Senin 1 November, malam.

Kondisi rumah warga di Cipinang Melayu yang terendam air/ Foto: IST

Akibat banjir tersebut, sejumlah warga yang bermukim di wilayah bantaran kali Sunter harus mengungsi ke wilayah yang lebih tinggi.

"Pengungsi sekitar 50 orang dari RT 1, 2, 3, 4, 5 dan 7. Kalau hujan terus turun kemungkinan air terus naik. Warga yang mengungsi ini tinggal di bantaran kali yang rumahnya tidak di tingkat," kata Irwan.

 

Saat ini, warga yang mengungsi di tempatkan di posko yang terletak di bawah kolong Tol Becakayu. Namun apabila air terus naik warga akan dipindahkan ke Universitas Borobudur.

"Sementara kita dirikan tenda untuk warga yang mengungsi. Tapi kalau air terus naik maka kemungkinan kita tempatkan di satu titik," ujarnya.

Di lokasi juga terlihat petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Duren Sawit. Dengan menggunakan perahu karet, mereka mengangkut dua orang yang terdiri dari satu lansia dan satu balita.

Di perahu karet itu, terlihat pula dua tas besar yang berisi pelengkapan seperti pakaian dan selimut.

"Kita terjunkan 5 personil, perahu karet sudah 2. Tadi kita evakuasi balita dan lansia. Tenaga medis kemungkinan sudah siaga semua," ucap Kepala Regu Damkar Duren Sawit, Aris.