JAKARTA - Sebanyak 6 RT di RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, terendam banjir hingga 50 sentimeter. Titik banjir ini berada di kawasan bantaran sungai Ciliwung.
Lurah Cipinang Melayu, Arroyantoro menyebut banjir terjadi akibat kiriman air dari hulu. Per pukul 18.00 WIB, tinggi muka air di Pintu Air Sunter Hulu berstatus Siaga 2.
"Iya, Cipinang Melayu sudah mulai banjir. Ini karena Sunter Hulu ya. Kalau hujan sih, kayaknya di sini sudah enggak hujan," kata Arroy saat dihubungi VOI, Senin, 1 November.
Arroy menuturkan, sejumlah warga Cipinang Melayu dievakuasi dan dibawa ke tempat pengungsian. Warga yang mengungsi rata-rata tinggal di rumah yang tak memiliki lantai 2.
"Mereka dievakuasi karena di lingkungan sini kan ada yang rumahnya satu lantai dan ada yang 2 lantai. yang sudah sedengkul tuh, beberapa diungsikan karena dia enggak punya lantai 2," jelas Arroy.
Warga RT 1, 2, 3, 4, 5, dan 7 yang terdampak banjir saat ini diungsikan di depan Kantor Pos RW 04, atau di bawah kolong Tol Becakayu.
BACA JUGA:
Saat ini Kelurahan Cipinang Melayu masih memantau ketinggian air di Pintu Air Sunter Hulu. Jika malam nanti kiriman air dari hulu bertambah, pengungsian warga akan dipusatkan di satu titik.
"Nanti kalau perkembangan nanti malam lebih tinggi airnya, nanti saya sentralkan di kampus Borobudur," ucap Arroy.
"Kalau enggak disentralkan kan untuk pemberian bantuan makanan, kesehatan, air bersih itu susah. Jadi, harus jadi satu lokasi. Kalau terpisah-pisah takutnya protokol kesehatannya juga enggak kemonitor," lanjut dia.
Saat ini, pihak Kelurahan Cipinang Melayu sudah berkoordinasi dengan ujit terkait seperti Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, PMI, hingga warga setempat terkait penyaluran bantuan logistik.