Bagikan:

JAKARTA - Razia minuman keras (miras) yang dilakukan Satpol PP Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, mendapat perlawanan dari sejumlah preman.

Bahkan, para preman yang diduga menjadi backing toko miras itu juga mengintimidasi media yang meliput jalannya razia di kawasan Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur.

Dari pantauan wartawan di lokasi, terlihat seorang pria mengaku sebagai anggota ormas LSM berusaha menghalangi petugas Satpol PP saat melakukan razia.

Pria yang diduga dipengaruhi minuman keras itu juga memprovokasi pedagang untuk melakukan perlawanan kepada petugas. Ia juga mengintimidasi wartawan yang tengah meliput dengan cara memaksa hapus rekaman video hasil liputan.

Kericuhan pun terjadi. Pedagang yang sebelumnya terkena razia juga melempari petugas Satpol PP dengan botol minuman. Pecahan botol yang dilempar pun melukai seorang petugas Satpol PP.

Aksi penyerangan kepada petugas dan wartawan ini pun dapat dilerai oleh petugas lainnya. Situasi berangsur kondusif.

"Razia miras dilakukan sebagai upaya antisipasi adanya gangguan kamtibmas dan adanya kenakalan remaja. Bahkan sebagai antisipasi kejahatan jalanan yang dipicu karena minuman keras," kata Camat Ciracas, Mamad kepada wartawan di lokasi, Rabu 27 Oktober, malam.

Dari hasil razia, Satpol PP mengamankan minuman keras sebanyak 100 botol dari sejumlah warung jamu. Razia miras akan terus digencarkan hingga beberapa hari ke depan.