Anies Klaim Program Jakpreneur Pengganti OK OCE Berhasil Cetak 281 Ribu UMKM Baru
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: Humas Pemprov DKI)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim pencapaian program pengembangan kewirausahaan Jakpreneur saat ini telah melewati target setelah empat tahun ia menjabat.

Berdasarkan data per 21 Oktober 2021, terdapat 281.812 peserta UMKM yang terdaftar dalam program Jakpreneur, tersebar di lima wilayah kota dan Kabupaten Kepulauan Seribu.

“Alhamdulillah, target tersebut tidak hanya tercapai, tetapi malah terlampaui, yakni ada 281.000 anggotanya. Ini kolaborasi luar biasa, mereka menjadi mitra bekerja bersama kita,” kata Anies dalam acara Malam Apresiasi Jakpreneur fest di Museum Bank Mandiri, Minggu, 24 Oktober malam.

Jakpreneur adalah program pengganti OK OCE yang disempurnakan Anies, sesaat setelah Sandiaga Uno mengundurkan diri dari jabatan Wakil Gubernur DKI pada tahun 2018 lalu.

Mulanya, program OK OCE ditargetkan mencetak 200 ribu pengusaha UMKM baru selama Anies dan Sandiaga memimpin Ibu Kota. Saat berganti nama menjadi Jakpreneur, target jumlah UMKM tersebut masih serupa.

Sampai akhirnya, salah satu program andalan Anies saat masa kampanye Pilgub DKI 2017 lalu tersebut diklaim telah melewati target.

"Jakpreneur ini bagian dari janji dari kita, jadi salah satu hal yang di dalam proses pilkada menjadi janji diwujudkan menjadi RPJMD. Targetnya adalah bisa menumbuhkan 200 ribu entrepreneur baru di tahun 2022, dan alhamdulillah target itu tidak tercapai tapi terlampaui," jelas Anies.

Atas pencapaian ini, Anies mengaitkan upaya membangkitkan kondisi perekonomian masyarakat akibat pandemi COVID-19 lewat program Jakpreneur.

Kata dia, pandemi ini juga menjadi kesempatan bagi pelaku UMKM untuk memulai kembali, sehingga memerlukan pembentukan ekosistem yang sehat dan pembinaan yang baik.

“Pandemi ini tak ada yang menduga, tetapi ini menjadi sebuah kesempatan bagi kita untuk me-restrart, mulai dari awal. Kami di Jakarta memegang teguh bahwa kita tak akan mengecilkan yang besar, tapi membesarkan yang kecil dengan ekosistem usaha yang sehat dan proses pembinaan yang baik agar UMKM dapat berkembang,” pungkasnya.