Bagikan:

JAKARTA - Siapa yang tidak tahu program One Kecamatan One Center of Entrepreneurship (OK OCE)? Program ini jadi andalan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Wagub DKI Sandiaga Uno sejak Pilkada DKI 2017 lalu.

Dalam program ini, Pemprov DKI berperan dalam memberikan pelatihan dan pendampingan usaha. Lalu, UMKM yang masuk dalam OK OCE hanya akan dibantu mendapatkan akses untuk mendapatkan modal di perbankan, bukan dibayari. OK OCE sekadar menjembatani antara Bank DKI dengan peserta program itu.

Wakil Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Ima Mahdia membeberkan perkembangan terbaru program OK OCE. Ternyata, dari target penciptaan 200 ribu lapangan pekerjaan dan wirausaha baru, saat ini progresnya baru 4 persen UMKM yang dijebolkan.

"Dari janji menciptakan 200.000 lapangan pekerjaan dan entrepreneur baru, hingga tahun 2020 baru sebanyak 8.348 OKE OCE yg mendapatkan izin usaha mikro kecil," kata Ima dalam keterangannya, Rabu, 21 April.

Menurut Ima, jumlah ini sangat kecil jika dibandingkan dengan target dalam rencana program jangka menengah daerah (RPJMD) tahun 2017-2022. Padahal, masa jabatan Anies hanya tinggal satu setengah tahun lagi.

Ima menganggap, macetnya program OK OCE berkesinambungan dengan angka kemiskinan di Jakarta yang meningkat. Tercatat, jumlah presentasi angka kemiskinan di DKI Jakarta hingga Maret 2020 sebesar 4,53 persen, dari setahun lalu sebesar 3,42 maret.

Ima bilang, kenaikan angka kemiskinan ini disebabkan Anies terlalu memfokuskan program mempercantik pusat Jakarta. Seperti penataan trotoar di Jalan Jenderal Sudirman hingga MH Thamrin, serta revitalisasi jembatan penyeberangan orang. 

"Gubernur Anies Baswedan tidak memiliki program yang jelas untuk menanggulangi angka kemiskinan tersebut dan terkesan hanya fokus kepada program-program beautifikasi semata," ungkap Ima.

Senada, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono menilai program OK OCE yang saat ini tidak berjalan selepas mantan Wagub DKI Sandiaga Uno mengundurkan diri dari jabatannya. 

"Targetnya 200 ribu wirausaha baru dari program OK OCE. Tapi, karena OK OCE rohnya ada di Sandi, ya sekarang hilang," ujar dia.

Gembong menganggap Anies enggan meneruskan OK OCE karena jalannya program tersebut lebih banyak diperankan oleh Sandiaga Uno ketika masih menjabat sebagai Wagub DKI.

Padahal, Gembong menganggap program tersebut bagus dilakukan. "Kalau itu diselesaikan Pak Anies, saya acungi jempol. Empat jempolku, jempol kaki dua, jempol tangan dua," imbuh Gembong.