NasDem Kritik Program Jakpreneur Warisan Anies, Sebut Pemprov DKI Kurang Bimbing UMKM Pasarkan Produknya
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Rully Renaldi/FOTO: Diah Ayu-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Fraksi Partai NasDem DPRD DKI Jakarta mengkritik program Jakpreneur yang menjadi andalan Anies Baswedan selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Program yang dulunya bernama OK OCE ini digagas di era Anies dalam rangka pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Provinsi DKI Jakarta.

"Fraksi NasDem menemukan beberapa masalah terkait dengan kurangnya sarana pembimbingan dalam pemasaran produk UMKM," kata Sekretaris Fraksi NasDem DPRD DKI Abdul Aziz Muslim dalam dokumen pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap Raperda tentang APBD DKI Jakarta tahun anggaran 2023, dikutip Kamis, 10 November.

Abdul Aziz memandang, selama ini binaan UMKM hanya sebatas penjelasan terkait dengan sarana dan prasarana untuk meningkatkan produksi produk yang dihasilkan.

Jakpreneur memiliki sejumlah program pemasaran yang digelar secara online dan pertemuan langsung. Namun, kata dia, NasDem melihat pemasaran itu masih kurang dilakukan.

"Hal tersebut akan berdampak kepada sulitnya binaan UMKM dalam melakukan penjualan produk, terlebih lagi dengan semakin turunnya daya beli masyarakat," ujar Abdul Aziz.

Tahun lalu, Anies Baswedan mengklaim pencapaian program pengembangan kewirausahaan Jakpreneur saat ini telah melewati target setelah empat tahun ia menjabat.

"Alhamdulillah, target tersebut tidak hanya tercapai, tetapi malah terlampaui, yakni ada 281.000 anggotanya," kata Anies pada Minggu, 24 Oktober 2021.

Namun, berdasarkan data yang DPRD terima dari Dinas PPUMKM, 280 ribu UMKM tersebut hanya sebatas melakukan pendaftaran. Sementara, baru ada 6.159 UMKM yang sudah menerima modal per tanggal 27 Oktober 2021.

Terdapat tujuh tahapan bagi UMKM yang mengikuti program Jakpreneur. Tahapan tersebut mulai dari pendaftaran, pelatihan, pendampingan, perizinan, pemasa