Bagikan:

JAKARTA - Pintu air Manggarai bertatus siaga 3. Hal dikarenakan adanya kenaikan debit air aliran Sungai Ciliwung.

Meningkatnya debit air itu bersamaan dengan pengangkutan sampah kayu yang berada di dalam aliran air sebanyak 250 meter kubik.

"Sampah ini terbawa dari Depok. Makanya volume sampah yang ada di pintu air Manggarai cukup besar," kata Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) UPK Badan Air Jakarta Pusat, Farry Andhiko kepada wartawan, Rabu 20 Oktober.

Farry mengatakan, pihaknya sejak subuh sudah melakukan pengangkatan sampah dengan mengerahkan 3 alat berat jenis eskavator.

"Lima mobil pengangkut sampah yang terdiri dari empat kendaraan truk besar dan satu tronton dikerahkan," ujarnya.

Hingga siang ini, pengangkutan sampah terus dilakukan di Pintu Air Manggarai.

"Sudah hampir kelar ini pengangkut sampah - sampah," ucapnya.

Farry mengatakan, jenis sampah yang terbawa arus air bervariasi. Mulai dari sampah rumah tangga, plastik, bambu, kayu, bahkan kasur dan lemari pakaian.

"Sampah yang terbawa air dari aliran sungai Ciliwung mencapai 250 meter kubik ke pintu air Manggarai," ujarnya.