JAKARTA - Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Budi Hartawan mengatakan jumlah peserta dari Indonesia yang telah magang ke Jepang total mencapai 85.415 orang.
"Pemagangan luar negeri khususnya ke Jepang sudah berlangsung sejak tahun 1993, hingga saat ini pemuda-pemudi yang sudah dikirim ke Jepang sudah mencapai 85.415 orang," ujar Budi saat Sosialisasi Pemagangan Luar Negeri di Samarinda, Kaltim, dilansir Antara, Senin, 11 Oktober.
Menurutnya, sudah banyak alumni pemagangan Jepang yang sukses bekerja di perusahaan, banyak juga alumni yang menjadi wirausaha sehingga bisa membuka lapangan kerja sendiri.
Seorang alumni pemagangan Jepang dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang sukses adalah Syarif Taufik, karena ia telah memiliki perusahaan tambang batu bara dengan nama PT Dita Anugrah Perkasa.
Sosok Syarif Taufik, lanjutnya, bisa menjadi pemengaruh bagi pemuda Indonesia, khususnya pemuda Kaltim untuk berkarya dan bisa mencapai kesuksesan.
BACA JUGA:
Ia juga mengatakan adanya pembatasan keimigrasian selama masa pandemi COVID-19 oleh Pemerintah Jepang, maka sejak Januari 2021 pengiriman peserta pemagangan ke Jepang untuk sementara dihentikan, sehingga peserta yang telah mengikuti seleksi dan pelatihan sudah menunggu untuk diberangkatkan.
Pihaknya sudah berupaya agar Pemerintah Jepang dapat membuka kembali penerimaan peserta pemagangan dari Indonesia, melalui penyampaian surat Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah ke Pemerintah Jepang.
"Harapan kami dan tentunya kita semua, Pemerintah Jepang dapat segera menerima peserta pemagangan dalam waktu dekat ini, karena banyak peserta yang menunggu keberangkatannya," ucap Budi.
Untuk evaluasi pelaksanaan pemagangan ke Jepang, pada Selasa, 12 Oktober 2021, pihaknya akan melakukan pertemuan periodik melalui virtual meeting dengan Organization for Technical Intern Training (OTIT) Japan dan pemangku kepentingan lainnya.
Sedangkan terkait Sosialisasi Pemagangan Luar Negeri hari ini, katanya, diikuti 55 orang yang berasal dari unsur Dinas Ketenagakerjaan provinsi, kabupaten/kota se-Kaltim, serta forum dan asosisasi yang terkait dengan program pemagangan.
"Setelah peserta mengikuti sosialisasi ini dapat menyebarluaskan informasi kepada masyarakat di lingkungan masing-masing, sehingga akan terbuka kesempatan yang lebih luas, khususnya bagi masyarakat Kaltim untuk ikut program pemagangan," kata Budi.