Bagikan:

JAKARTA - Kandidat Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menyebut pesaingnya, Donald Trump sebagai presiden rasis pertama dalam sejarah Negeri Paman Sam. Biden menyindir bagaimana Trump mendiskriminasi banyak warga Asia soal pandemi COVID-19.

Singgungan itu disampaikan Biden dalam kampanye virtual yang diselenggarakan Serikat Pekerja Jasa Internasional. Melansir CNBC, Biden mengaku menerima keluhan dari petugas kesehatan yang kebetulan imigran Korea Selatan. Petugas itu mengaku khawatir akan diskriminasi sosial yang ia alami sebagai dampak dari ucapan Trump.

Biden juga menyebut pernyataan Trump sebagai hal menjijikkan. "Cara dia berurusan dengan orang-orang berdasarkan warna kulit mereka, asal kebangsaan mereka, dari mana mereka berasal, benar-benar memuakkan. Tidak ada presiden yang pernah melakukan ini, tidak pernah, tidak pernah, tidak pernah."

"Tidak ada presiden dari Partai Republik yang melakukan ini. Tidak ada presiden dari Partai Demokrat. Dan cara dia mengadu domba satu sama lain semuanya dirancang untuk memecah belah negara, memecah belah orang, bukan menyatukan mereka," tambah Biden.

Penasihat kampanye Trump, Katrina Pierson menanggapi tuduhan Biden. Ia menyerang balik kandidat Partai Demokrat itu. Katrina melihat cara Biden mengkritisi sikap Trump sebagai penghinaan bagi kecerdasan pemilih kulit hitam. Pierson juga mengungkit masa lalu Biden yang pernah bekerja sama dengan anggota perlemen penduduk segregasi rasial.

"Trump mencintai semua orang, bekerja keras untuk memberdayakan semua orang Amerika, dan didukung oleh lebih banyak pemilih kulit hitam daripada kandidat presiden Republik dalam sejarah modern. Tidak seorang pun boleh mengikuti kuliah tentang keadilan rasial dari Joe Biden," ucap Pierson membela Trump.