Sedang memuat podcast...

Donald Trump (Twitter @realDonaldTrump)

Bagikan:

JAKARTA - Tahun ajaran baru untuk para pelajar sudah dimulai di Indonesia. Meski begitu, tidak semua siswa bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara langsung di sekolah karena masih tingginya angka kasus Covid-19. Sedangkan di Amerika Serikat, Presiden Donald Trump malah memaksa sekolah-sekolah untuk dibuka kembali.

Pertumbuhan jumlah kasus positif COVID-19 di AS tampaknya tidak menjadi hambatan bagi Trump untuk memaksa para gubernur membuka sekolah, meski kasus di AS bertambah sebanyak 60 ribu per harinya. Ia pun menekankan arahan ini kepada para gubernur agar direalisasikan di bulan September mendatang. Hal ini dikatakannya pada awal Juli 2020 lalu seperti yang didokumentasikan oleh CNN

Tak hanya itu, lewat akun Twitternya, Donald Trump juga mengancam akan menghentikan pemberian dana bila sekolah tidak dibuka. Dia membandingkan kondisi ini dengan Jerman, Denmark, Norwegia, Swedia, dan banyak negara lainnya yang dikatakan sudah membuka kembali sekolah tanpa adanya masalah.

CDC, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mendukung usulan Donald Trump. Director CDC, Robert Redfield mengatakan mereka mendorong semua sekolah untuk melakukan apapun yang diperlukan sehingga bisa kembali dibuka dan juga menyiapkan rencana untuk mengantisipasi COVID-19.

Arahan Trump untuk membuka sekolah kemudian dibahas oleh Squawk on The Street, sebuah acara berita milik CNBC US. Acara tersebut mengungkapkan bahwa kondisi pandemi di Amerika Serikat tidak dapat dibandingkan dengan kondisi di Jerman, Denmark, dan negara-negara lain yang disebutkan oleh Donald Trump. Jumlah kasus positif COVID-19 di negara tersebut menurun setiap harinya. Jauh berbeda dengan apa yang terjadi di AS.

Minggu lalu, CDC menjanjikan referensi dokumen tambahan untuk membentuk sistem pembukaan kembali sekolah. Seharusnya dokumen ini sudah dipublikasikan pada Jumat, 17 Juli, tapi baru-baru ini, juru bicara CDC mengatakan bahwa dokumen itu baru akan tersedia pada akhir Juli 2020.

Di sisi lain, Texas Medical Association merilis angka risiko tertular Covid-19 berdasarkan aktivitas yang dilakukan. Dalam skala 1-10, kegiatan belajar di sekolah mendapat angka 6 yang mana masuk dalam kategori risiko sedang.

Risiko penularan COVID-19 menurut Texas Medical Association
Risiko penularan COVID-19 menurut Texas Medical Association

Presiden dari National Education Association yang juga seorang pengajar, yakni Lily Eskelsen García juga menanggapi hal ini dalam sebuah wawancara singkat bersama CNN US. Dia mengatakan guru dan orang tua seharusnya panik dengan arahan Presiden Donald Trump. 

Siniar VOI kali ini akan membahas tentang upaya Donald Trump yang memaksa agar sekolah kembali dibuka meski kasus positif COVID-19 per hari di AS masih bertambah puluhan ribu. Silakan tekan tombol dengarkan dan kami akan bercerita untuk Anda.