Peringatan '4th of July' Amerika Serikat yang Ditandai Peningkatan Jumlah Pasien COVID-19
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (dok. Twitter @whitehouse)

Bagikan:

JAKARTA - Tepat hari ini, masyarakat Amerika Serikat (AS) memperingati hari kemerdekaannya yang jatuh pada tanggal 4 Juli. Berbagai acara dan kegiatan seperti parade dan kembang api menandai kemerdekaan Amerika dari Inggris sejak 1776.

Namun peringatan tahun ini rencananya hanya akan dilakukan di beberapa lokasi saja. Pasalnya beberapa daerah dan kota besar di AS mengalami lonjakan kasus baru dari infeksi COVID-19 dalam 14 hari terakhir. 

Kota-kota di negara bagian Texas, Florida, Arizona dan California, kini menjadi pusat penyebaran baru dari virus corona di AS. Setidaknya dari hampir 11 juta kasus di seluruh dunia, 2,7 juta kasus COVID-19 di antaranya terjadi di AS dengan jumlah pasien meninggal mencapai lebih dari 128.000 orang, sebagaimana dirangkum dari BBC, Sabtu 4 Juli.

Kepala Lembaga Nasional Penyakit Alergi dan Menular AS, Anthony Fauci, telah memperingatkan sebelumnya akan terjadinya pertambahan kasus harian COVID-19 di AS. Hal ini bisa terjadi ketika tidak adanya langkah-langkah berskala nasional untuk melambatkannya.

"Ketika tingkat pengujian bertambah, bertambah juga persentase hasil positif infeksi. Perawatan di rumah sakit juga meroket," ungkapnya seperti dikutip dari Reuters.

Situasi ini juga membuat publik AS menyoroti sikap Presiden Donald Trump dalam menangani krisis. Terlebih komentarnya di media sosial Twitter yang seakan menghiraukan penambahan kasus baru infeksi COVID-19.

Alih-alih menjaga jarak, Trump berencana mengundang sekitar 7.500 orang ke pesta kembang api sebagai bentuk peringatan '4th of July' Hari Kemerdekaan Amerika Serikat, di Monumen Nasional Gunung Rushmore, South Dakota. Entah apakah pesta kembang api itu akan digelar dengan mengikuti protokol kesehatan seperti aturan menjaga jarak atau tidak. 

"Kita akan menjalani malam yang luar biasa. Ini akan menjadi pertunjukan kembang api yang tak pernah dilihat banyak orang sebelumnya. Ini akan menjadi perayaan yang sangat menarik," kata Trump.

Tak dijelaskan secara pasti alasan Trump merayakan Hari Kemerdekaan AS di Gunung Rushmore. Namun, wilayah South Dakota memang menjadi basis suara Trump dalam pemilihan presiden 2016 lalu. 

Terkait rencana Trump untuk mengadakan pesta kembang api di Gunung Rushmore, Gubernur South Dakota Kristi Noem memastikan warganya untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada dengan mengenakan masker serta memberlakukan physical distancing.

Berdasarkan peta sebaran yang dibuat oleh Johns Hopkins University per hari ini, dilaporkan jumlah kasus infeksi Covid-19 di AS mencapai 2,83 juta kasus positif dengan 131.485 angka kematian. Jumlah ini menempatkan AS sebagai negara dengan casus positif terbanyak di dunia, disusul Brasil di tempat kedua dengan 1.496.858 kasus, dan Rusia 660.231 kasus.