Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak jadi menggelar Formula E di kawasan Monumen Nasional (Monas). Hal ini menimbulkan kritik dari sejumlah pihak. Sebab, tahun lalu DKI sudah melakukan uji coba pengaspalan sebagai sirkuit di Monas.

Namun, Ketua Komisi B DPRD DKI dari Fraksi PKS, Abdul Aziz menyebut Anies tak perlu menanggapi kritikan atau komentar negatif dari pihak lain.

"kita beri kesempatan panitia bekerja mencari lokasi ideal. Yang berkomentar negatif kita biarkan saja, tidak perlu ditanggapi serius," kata Aziz saat dihubungi, Jumat, 8 Oktober.

Justru, kata Aziz, lokasi sirkuit Formula E dipindahkan dari sebelumnya direncanakan di Monas akan mengurangi biaya pengeluaran BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai penyelenggara.

"Justru dipindahkan agar lebih efesien dari sisi pendanaan. Dicari lokasi yang lebih baik struktur tanahnya, sehingga tidak memerlukan biaya besar untuk menyesuaikan dengan standar yang diberlakukan," ungkap Aziz.

Sebelumnya, Managing Director Jakarta EPrix PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Gunung Kartiko menyebut Pemprov DKI tak jadi menggunakan area Monumen Nasional (Monas) sebagai sirkuit Formula E tahun depan karena masalah perizinan.

"Venue yang jelas bukan di Monas. Itu aja cluenya, karena Monas kayaknya agak berat dari sisi perizinan. Jadi kita cari lokasi ikon yang memang menunjukkan Jakarta," kata Gunung di gedung DPRD DKI, Rabu, 6 Oktober.

Sedangkan Managing Director Jakarta EPrix PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Gunung Kartiko menyebut Pemprov DKI tak jadi menggunakan area Monumen Nasional (Monas) sebagai sirkuit Formula E tahun depan karena masalah perizinan.

"Venue yang jelas bukan di Monas. Itu aja cluenya, karena Monas kayaknya agak berat dari sisi perizinan. Jadi kita cari lokasi ikon yang memang menunjukkan Jakarta," kata Gunung di Gedung DPRD DKI, Rabu, 6 Oktober.

Menanggapi, Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Ima Mahdiah meragukan ajang balap mobil bertenaga listrik ini akan sukses digelar pada tahun depan. Sebab, saat ini lokasi yang akan digunakan sebagai sirkuit belum mendapat kepastian.

"Ini yang paling ironis terkait venue. Bagaimana mereka bisa bilang balapan ini akan sukses jika venue saja mereka masih bingung?" ungkap Ima saat dihubungi, Kamis, 7 Oktober.