Keberatan dengan Vaksinasi COVID-19, Tiga Pasukan Pengawal Paus Fransiskus Pilih Mengundurkan Diri
Ilustrasi Vatican Swiss Guard. (Wikimedia Commons/Влада на Република Македонија)

Bagikan:

JAKARTA - Tiga anggota Pengawal Swiss Vatikan, korps elit berpakaian warna-warni yang melindungi Paus Fransiskus, memutuskan untuk mengundurkan diri daripada divaksinasi COVID-19, surat kabar Swiss Tribune de Geneva melaporkan.

Menyusul penerapan langkah-langkah baru COVID-19 Takhta Suci Vatican, tiga penjaga Swiss telah pergi atas dasar 'sukarela', kata juru bicara korps, menurut surat kabar itu, dikutip dari Reuters 5 Oktober.

Tiga rekrutan lainnya, yang sampai sekarang tidak divaksinasi, telah memutuskan untuk menerima vaksin COVID-19, tetapi dihentikan sementara sampai mereka telah divaksinasi dosis penuh.

Seorang juru bicara Garda Swiss tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Untuk diketahui, sertifikat kesehatan yang menunjukkan bukti kekebalan terhadap COVID-19 telah diperlukan untuk memasuki Vatikan sejak 1 Oktober.

Apa yang disebut Green Pass, awalnya dirancang untuk memudahkan perjalanan di antara negara-negara Uni Eropa, menunjukkan seseorang telah divaksinasi, dites negatif, atau baru saja pulih dari virus corona.

Khusus untuk Pengawal Swiss, yang bersama-sama dengan polisi Vatikan bekerja di dekat Paus Fransiskus setiap hari, diminta untuk menunjukkan bakti vaksinasi COVID-19 lengkap, bukan sekadar hasil negatif.

Hampir semua penjaga adalah pria lajang yang tinggal di barak di dalam gerbang Vatikan. Komandan dan anggota yang sudah menikah tinggal di apartemen terpisah. Semua anggota memiliki kewarganegaraan Swiss.

Oktober lalu, empat di antaranya dinyatakan positif COVID-19 pada Oktober tahun lalu. Sementara, mengutip Swissinfo, pada musim gugur 2020, sebelas Pengawal Swiss dinyatakan positif dan diisolasi.

Seorang juru bicara Garda Swiss mengatakan, melindungi sekaligus menjaga kesehatan Paus Fransiskus (84) yang dekat dengan umat beriman, menjadi tantangan tersendiri selama pandemi.