Bagikan:

DENPASAR - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa, menyambut baik keputusan pemerintah pusat yang akan membuka penerbangan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, untuk penerbangan internasional pada tanggal 14 Oktober

Tapi Dispar Bali mengaku belum menerima informasi lengkap soal detail pembukaan ‘gerbang’ pintu internasional lewat Bandara Ngurah Rai.

"Kalau Bapak Luhut yang bilang begitu, pusat yah, baguslah. Tapi, saya belum dapat info resmi. Kalau, memang itu benar, kita ikuti saja (kebijakan) Bapak Luhut," kata Astawa saat dihubungi, Senin, 4 Oktober.

Sementara itu, persiapan Pulau Dewata menyambut dibukanya gerbang penerbangan internasional dan masuknya turis asing alias wisatawan mancanegara sudah disiapkan. 

“Bahwa yang penting disiapkan adalah supaya jangan sampai muncul ada varian baru. Supaya jangan ada gelombang-gelombang baru nanti yang muncul dari adanya rencana itu," imbuh Astawa.

"Makanya SOP di bandara kemudian vaksinasi, CHSE (di usaha-usaha pelaku pariwisata), juga penerapan prokes itu yang perlu disiapkan. Sejauh ini, Bali siap untuk kunjungan wisatawan asing. Kita, kan dalam bentuk trailer dulu, jadi uji coba. Tapi, yang jelas mengenai wacana pembukaan itu, saya tidak tahu persisnya," ujar Astawa.

Pemprov Bali sudah mengeluarkan beberapa kebijakan seperti, vaksinasi bagi masyarakat yang dipercepat, mengeluarkan sertifikasi Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability (CHSE) di usaha-usaha pariwisata seperti hotel dan lainnya. 

Disiapkan juga zona hijau atau green zone di Ubud, Kabupaten Gianyar, Sanur, Denpasar dan di wilayah Nusa Dua, Kabupaten Badung termasuk menyiapkan  Standar Operasional Prosedur (SOP) di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Selain itu, Pemprov Bali menyiapkan hotel-hotel karantina bagi wisatawan mancanegara yang terpapar COVID-19.

“Soal, wacana karantina kesehatan. Kalau pusat selama ini 8 hari kalau tidak salah. Saya tidak tahu persisnya yang terbaru untuk Bali," ujar Astawa. 

Ngurah Rai Buka Lagi untuk Penerbangan Internasional

Pemerintah menambahkan pintu masuk perjalanan luar negeri. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan Bandara Ngurah Rai di Bali akan dibuka untuk perjalanan internasional pada pertengahan Oktober mendatang.

Hal ini ia sampaikan dalam pengumuman perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali sejak tanggal 5 hingga 18 Oktober 2021.

"Bandara Ngurah Rai Bali akan dibuka untuk internasional pada tanggal 14 Oktober 2021 selama memenuhi ketentuan dan persyaratan mengenai karantina, test, dan kesiapan satgas," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin, 4 Oktober.

Luhut menuturkan, setiap penumpang kedatangan internasional harus punya bukti booking hotel untuk karantina minimal 8 hari dengan biaya sendiri.

"Negara yang kita buka nanti terdiri dari beberapa negara seperti Korea Selatan, Tiongkok, Jepang, Abu Dhabi, Dubai, kemudian New Zealand," lanjut dia.

Dalam penerapan PPKM sebelumnya, pemerintah membatasi kedatangan pelaku perjalanan internasional baik di Pos Lintas Batas Negara (PLBN), Pelabuhan, maupun Bandara.

Untuk Bandara yang dibuka hanya di Bandara Soekarno Hatta dan Sam Ratulangi Manado. Untuk Pelabuhan hanya dibuka di Pelabuhan Batam dan Nunukan. Serta, untuk PLBN hanya dibuka di Terminal Entikong dan Aruk.