Bagikan:

DENPASAR - Dinas Pariwisata Bali menyambut positif rencana pengurangan karantina 8 hari menjadi 5 hari bagi turis asing atau wisatawan mancanegara (wsman) yang akan berlibur ke Pulau Dewata.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa mengatakan pihaknya bekum mendapat informasi resmi soal pengurangan karantina. Namun, Dispar Bali menilai kebijakan pemerintah pusat lewat rapat yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat baik karena akan menarik wisatawan asing datang ke Bali.

"Saya belum dapat info, tapi kalau benar adanya tentu bagi wisatawan lebih bagus. Karena kalau mereka dikarantina 8 hari dia butuh yang panjang sekali," kata Astawa saat dihubungi, Jumat, 8 Oktober

Astawa menerangkan, untuk wisman yang datang akan dikarantina di hotel-hotel di wilayah green zone atau zona hijau. Seperti, di Ubud, Kabupaten Gianyar, Sanur, Denpasar, dan di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.

Selain itu, rencana pengurangan karantina akan menambah animo wisatawan berkunjung ke Bali. 

“Lebih menarik bagi wisatawan saya kira, untuk berwisata di Bali. Harapannya itu akan menambah animo mereka untuk bisa datang ke Bali," papar Astawa.

Saat ini penerbangan internasional langsung ke Bandara Ngurah Rai Bali dibuka untuk 5 negara yakni Korea Selatan, Jepang, Uni Emirat Arab, China dan New Zealand atau Selandia Baru.

"Kalau ke Bali pasar kita terbanyak itu dari Australia, kedua baru Tiongkok. Kalau berdasarkan atas jumlah kunjungan dari tahun 2019 memang Tiongkok. Jadi mudah-mudahan nanti dari Jepang, Korea, Tiongkok dari Arab (banyak datang)," ujar Astawa.

Selain itu, Dispar Bali mengimbau agar masyarakat Bali jangan bereuforia dengan dibukanya penerbangan internasional langsung ke Bandara Ngurah Rai pada tanggal 14 Oktober mendatang. 

"Pembukaan ini, jangan menjadi euforia yang akhirnya melupakan tentang adanya COVID-19 karena COVID-19 ini kan belum selesai, yang saya khawatirkan nanti justru meningkat nanti. Harus berhati-hati lebih waspada, agar COVID-19 ini, bisa kita kelola dan bisa kita jaga dan terus melandai," ujar Astawa.

Karantina Turis Asing Jadi 5 Hari

Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk mempersiapkan pembukaan pariwisata di wilayah kepulauan seperti Bali dan Kepulauan Riau (Kepri) 

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto seusai mengikuti rapat terbatas yang membahas pembukaan aktivitas ekonomi, dengan Presiden di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 7 Oktober.

"(Ratas) Mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang terkait mobilitas dan melihat situasi yang ada di kepulauan seperti Bali atau pun Kepri yang levelnya sudah turun, diminta untuk dipersiapkan untuk bisa dibuka," kata Airlangga dikutip Antara.

Airlangga menyampaikan, pemerintah sudah memutuskan untuk membuka kembali pariwisata di sejumlah daerah antara lain di Bali dan Kepri. Dia mengatakan rapat terbatas dengan Presiden turut membahas mengenai periode karantina bagi wisatawan asing yang masuk.

"Dalam rapat dibahas periode karantina dengan situasi seperti ini. Dan posisinya menjadi lima hari (karantina)," ujar Airlangga.